Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang dan Krakatau Steel Upayakan Pasokan Oksigen di Rumah Sakit

Kompas.com - 07/07/2021, 16:36 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bekerja sama dengan salah satu perusahaan BUMN mengupayakan ketersediaan pasokan tabung oksigen untuk RS di wilayah Tangerang.

Hal itu disampaikan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menanggapi terjadinya krisis oksigen di beberapa fasilitas kesehatan.

Dia mengatakan, pihaknya mengupayakan ketersediaan oksigen bekerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk, Cilegon, Banten.

"Banyak penyedia, tapi (terkait) oksigen, kami sudah dibantu juga sama Krakatau Steel," ucap Arief melalui sambungan telepon, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Sudah 11 Hari, Stok Tabung Oksigen di Pasar Pramuka Masih Kosong

Arief menambahkan, Dinkes Kota Tangerang bakal mendata RS yang terkendala pasokan oksigen.

Pengisian tabung oksigen itu, lanjut dia, merupakan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang.

"Buat RS yang kesulitan nanti dikumpulin, dikordinasi sama Dinkes. Sama temen-temen PUPR dibawa ke Krakatau Steel," urainya.

Sebelumnya, PT Krakatau Steel Tbk menyuplai kebutuhan oksigen untuk rumah sakit di Provinsi Banten dan DKI Jakarta secara gratis.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Krakatau Steel membantu memasok oksigen untuk penanganan Covid-19.

Baca juga: 103 Kantor Non-esensial dan Non-kritikal di Jakarta Disegel karena Langgar Aturan PPKM Darurat

“Setelah dilakukan pengecekan ke pabrik oksigen Krakatau Steel di Cilegon, kami berikan oksigen yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 secara gratis. Kemudian kami berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Wakil Menteri Kesehatan guna eksekusi selanjutnya,” kata Silmy Karim dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (5/7/2021).

Menurut Silmy, Krakatau Steel memproduksi oksigen dalam memenuhi kebutuhan pabrik baja pada proses pembuatan baja di semua lini produksi, baik dari iron making, steel making, maupun rolling mill.

Kebutuhan oksigen didistribusikan dari Pabrik Gas Industri (PGI) milik Krakatau Steel dengan kapasitas 5.000 normal meter kubik (NM3)/jam.

"Oksigen terutama digunakan pada proses steel making dalam proses peleburan dan post production untuk membantu proses pemotongan produk," ujar Silmy.

Baca juga: Langgar Aturan PPKM Darurat, Bos Dua Perusahaan di Jakarta Jadi Tersangka

Silmy mengatakan, pabrik oksigen Krakatau Steel dapat mengisi 19 botol tabung oksigen secara bersamaan selama 30 menit.

Dengan begitu, dalam waktu setengah hari, perusahaan dapat menghasilkan total 300 botol tabung oksigen.

Kapasitas tangki penampungan oksigen cair sebesar 100.000 liter atau setara 237.131 NM3 dapat menghasilkan sekitar 39.521 botol oksigen siap pakai.

Saat ini, Krakatau Steel memiliki 300 tabung gas oksigen yang masing-masing berkapasitas 6 NM3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com