Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP DKI Bantah Bocorkan Data Pelapor Pelanggaran PPKM karena Tak Pegang Data Pelapor

Kompas.com - 14/07/2021, 14:47 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta membantah telah membocorkan data pelapor pelanggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat melalui aplikasi JAKI.

Kasatpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan, petugas Satpol PP tidak bisa membocorkan karena perintah terhadap petugas hanya berisi foto dan lokasi peristiwa pelanggaran PPKM tanpa identitas pelapor.

"Pada saat kami menerima perintah, kami hanya menerima sepotong screenshoot yang isinya ada kerumunan di alamat ini. (Identitas) si pelapor, nama, alamat dan no HP tidak ada di situ," kata Budhy Novian saat dihubungi melalui telepon, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Warga Pisangan Baru Diintimidasi Usai Lapor Pelanggaran Prokes di JAKI, Ini Komentar Lurah

Budhy juga menjelaskan, Satpol PP Jakarta Timur sudah diperiksa oleh tim internal Satpol PP soal kemungkinan data bocor dari pihak Satpol PP.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan, baik terhadap petugas pelaksana lapangan dan petugas administrasi CMS Satpol PP di tingkat provinsi, tidak ditemukan kebocoran data pelapor.

"Ketika kami dimintakan keterangan, kami tidak merasa membocorkan informasi itu," ujar dia.

Budi justru berasumsi, pelaporlah yang membocorkan datanya sendiri karena pernah melaporkan peristiwa pelanggaran PPKM itu sebelumnya ke pihak RT setempat.

Ada kemungkinan identitasnya diketahui saat dia melapor hal tersebut ke pihak RT dan tersebar di tengah-tengah masyarakat.

"Jadi kalau dilihat dari narasinya, dia sudah pernah lapor ke RT. Asumsi kami dia sudah dikenal oleh Pak RT itu tentang yang dituduhkan. Di laporannya (dituliskan) Pak RT tidak menggubris," kata Budhy.

Sebelumnya, seorang pelapor pelanggar PPKM Darurat di Jakarta Timur mengaku identitasnya diungkap oleh personel Satpol PP DKI Jakarta. Pelapor dengan akun @Niiken_Purnama itu menyebut identitasnya disebut oleh Satpol PP DKI Jakarta sehingga dia mendapat intimidasi dari warga sekitar.

"Ada jaminan saya aman enggak ya ini? Beneran takut dipersekusi saya. mana lagi isoman, dibully tetangga tiap lewat depan rumah," tulis dia.

Baca juga: Kisah Pasien Covid-19 di Jaktim, Adukan Pelanggaran via JAKI Justru Kena Intimidasi

Namun sebelum melapor lewat aplikasi JAKI, pelapor menyebut sudah melaporkan kejadian itu ke RT setempat tetapi tidak mendapat respons yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com