Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Minggu Penyekatan, Volume Kendaraan yang Melintas di Jakbar Turun 40 Persen

Kompas.com - 16/07/2021, 19:46 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyekatan di sejumlah titik di Jakarta Barat selama dua minggu ke belakang disebut berimbas pada turunnya volume lalu lintas kendaraan hingga 40 persen.

Penyekatan dilaksanakan seiring dengan ditetapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jakarta yang berlangsung sejak 3 hingga 20 Juli 2021.

"Minggu lalu kita ada survei volume lalu lintas, kalau tidak salah saya ada penurunan 20 persen rata-rata. Namun, saya lihat lagi ternyata 40 persen ya. Lebih kurang segitu," kata Kasie Ops Sudin Perhubungan Jakarta Barat Wildan kepada wartawan, Jumat (16/7/2021).

Wildan menduga, banyak warga yang mengurungkan niat bepergian untuk menghindari jalanan yang kini dihambat.

Baca juga: Polisi Sebut Mobilitas Masyarkat di Jakarta Turun Setelah Penyekatan 100 Titik

Penyekatan yang berlaku di Jakarta Barat ada dua jenis, yakni pembatasan mobilitas dalam kota dan pembatasan mobilitas batas kota.

Titik penyekatan mobilitas dalam kota berlokasi di Green Garden, Kebon Jeruk; Jalan Daan Mogot di depan Pabrik ABC, Kalideres; kawasan Joglo Raya, Kembangan.

Sementara titik pembatasan mobilitas di batas kota ada di Kalideres (Tangerang Kota-Jakarta Barat) dan Batu Ceper (Tangerang Kota-Jakarta Barat).

Baca juga: Penyekatan Jalan di Flyover Pesing Dipindah ke Depan Pabrik ABC di Daan Mogot

Per hari ini, titik penyekatan dalam kota yang berlokasi di Flyover Pesing arah Timur dipindahkan ke Jalan Daan Mogot depan Pabrik ABC, Kalideres.

Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Rusdy Pramana menjelaskan, pemindahan penyekatan dilakukan lantaran ada perpotongan laju kendaraan (crossing) di sekitar Fly Over Pesing.

"Di sana (Flyover Pesing) terlalu banyak crossing kemudian di sini (depan Pabrik ABC) kami mudahkan pemeriksaan sehingga putar balik lebih mudah, kemudian sekat di sini lebih mudah," kata Rusdy kepada wartawan Jumat.

Di titik itu, kelengkapan surat tanda registrasi pekerja (STRP) dari orang yang melintas dengan kendaraan roda dua maupun roda empat diperiksa petugas mulai pukul 06.00-10.00 WIB.

"Tapi di atas pukul 10.00 WIB kami sekat ketat sampai nanti malam pukul 10.00 WIB," kata Rusdy.

Para pengendara yang tak memiliki STRP dan tidak bekerja di sektor esensial dan kritikal akan diputarbalikkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com