Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tak Serius Bekerja karena Mau Rilis Lagu, Wawalkot Depok: Netizen Salah Mengartikan...

Kompas.com - 17/07/2021, 15:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono merasa tak sependapat dengan warganet yang menganggapnya tidak serius bekerja karena berencana merilis ulang lagu ciptaannya sendiri, "Oh, Arofah" pada pekan ini.

Lagu yang bercerita tentang kerinduan terhadap Tanah Suci, yang diciptakan Imam pada 2017 itu, akhirnya batal dirilis ulang lantaran banyaknya kritik yang datang kepadanya soal rencana itu. Padahal, lagu tersebut sudah diproduksi dengan cukup bagus.

"Teman-teman netizen salah mengartikan, sisi kreativitas diartikan negatif, padahal seharusnya tidak begitu," kata Imam kepada Kompas.com pada Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Hendak Rilis Lagu Oh, Arofah Saat Pandemi, Wakil Wali Kota Depok Mengaku Punya Alasan Khusus

"Sejak 2015 saya dianugerahi Allah bisa buat lagu. Sudah lebih dari 20 lagu saya buat, jadi bukan hal yang baru. Beberapa sudah ada di YouTube, beberapa belum," lanjutnya.

Ia lantas memberi contoh beberapa lagunya yang sudah diunggah ke YouTube selama beberapa tahun belakangan.

Ada lagu berjudul "Bangkitlah Pemuda Indonesia", "Ayo ke Depok", hingga "Oh Arofah" versi produksi yang sederhana.

Imam merupakan politikus PKS yang cukup kawakan. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kota Depok dalam 2 periode, yakni 1999-2004 dan 2004-2009.

Kariernya kemudian melebar ke tingkat provinsi ketika Imam terpilih sebagai legislator di DPRD Jawa Barat pada 2009-2014.

Baca juga: Dikritik Netizen, Wakil Wali Kota Depok Batal Rilis Lagu Berjudul Oh, Arofah

Tahun 2018, ia kembali masuk DPRD Jawa Barat dengan status pergantian antarwaktu, sebelum menjabat secara tetap mulai 2019 lalu, lalu terpilih sebagai Wakil Wali Kota Depok pada Pilkada 2020.

Menurutnya, tak ada yang salah jika seorang pejabat punya hobi berkesenian dan tetap melakukannya kendati berstatus sebagai pejabat publik.

Meski demikian, ia menerima kritik warga tersebut sebagai sesuatu yang lumrah dihadapi oleh pejabat publik seperti dirinya.

"Kalau sisi kerja, setiap hari di Instagram saya juga infokan apa-apa saja yang saya lakukan, tapi mungkin banyak yang belum melihat," kata Imam.

"Ada yang bilang, kok kerja terus, mana sisi humanisnya? Begitu sisi humanis diinfokan, (ditanggapi) sekarang waktunya kerja. Ya, begitu deh. Biasa pro-kontra terjadi di para pejabat. Sebuah konsekuensi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com