Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Gambarkan Kondisi RS: Sekitar 1.400 Orang Mengantre di Lorong untuk Masuk IGD

Kompas.com - 19/07/2021, 16:44 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggambarkan kondisi rumah sakit di DKI Jakarta yang penuh dengan antrean pasien Covid-19 hingga ke lorong dan halaman rumah sakit.

Dia mengatakan setidaknya ada 1.400 orang yang mengantre masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapat perawatan.

"Yang mengantre untuk bisa masuk IGD ada di lorong-lorong puskesmas di rumah-rumah itu bisa sampai sekitar 1.400 orang, karena keterbatasan kapasitas rumah sakit," kata Anies dalam rekaman suara, Senin (19/7/2021).

Anies menyebut kondisi ini berjalan selama beberapa minggu. Setiap ada masyarakat yang hendak mendapat perawatan di rumah sakit, kondisi rumah sakit sudah penuh.

Baca juga: Evaluasi PPKM Darurat, Anies Sebut Masih Banyak Pasien Antre Masuk Rumah Sakit

Tidak hanya antrean untuk masuk IGD saja, pasien yang sudah berada di IGD pun harus mengantre untuk masuk kamar perawatan.

"Jadi banyak sekali selama beberapa minggu ini masyarakat yang datang ke rumah sakit tetapi rumah sakit dalam posisi yang penuh. Jadi yang mengantre, yang berada di IGD, menunggu bisa masuk kamar (perawatan) itu sekitar 1.900 orang," kata dia.

Angka keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 per tanggal 17 Juli 2021 mencapai 89 persen. Dari 11.608 tempat tidur isolasi yang disediakan di 140 rumah sakit, sudah terisi sebanyak 10.281 tempat tidur.

Sedangkan untuk tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) terisi sebanyak 94 persen. Dari 1.546 tempat tidur yang disediakan sudah terisi sebanyak 1.447 tempat tidur.

Untuk mengantisipasi antrean, Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta secara masif membuka rumah sakit sementara seperti Asrama Haji Pondok Gede.

Baca juga: Anies Larang Kerumunan Saat Potong Hewan Kurban: Dibagikan Langsung ke Rumah Penerima

"Itu sebabnya ditambahkan rumah sakit rumah sakit sementara seperti Wisma Haji untuk bisa menampung mereka," ucap dia.

Anies juga meminta agar masyarakat bisa segera melapor ke RT RW dan Satgas Covid-19 setempat apabila merasa memiliki gejala Covid-19.

Setiap perangkat kelurahan hingga ke tingkat RT/RW, ujar Anies, sudah ditugaskan untuk membantu warga yang memiliki gejala dan isolasi mandiri dalam pemenuhan obat-obatan dan kebutuhan logistik lainnya.

"Kami pun menugaskan kepada lurah, camat untuk mengidentifikasi semua orang di wilayahnya yg sedang isolasi mandiri sehingga mereka kebutuhan pokoknya terpenuhi, kebutuhan obatnya terpenuhi," kata Anies.

Data teranyar angka kumulatif Covid-19 per tanggal 18 Juli 2021 berada di 746.312 kasus.

Dari jumlah tersebut 627.481 kasus dinyatakan sembuh, 108.728 kasus dalam perawatan dan 10.103 dinyatakan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com