BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah berlangsung dua pekan.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebutkan, ada tiga poin yang dihasilkan dalam rapat evaluasi tersebut untuk menurunkan laju kasus Covid-19 di Kota Bogor. Poin pertama adalah penguatan kembali wilayah di 797 RW. Ada pembatasan yang lebih ketat lagi di tingkat RW, terutama RW yang berada di zona merah.
“Saya minta camat, kapolsek, danramil, bhabinkamtibmas untuk memonitor itu,” kata Bima, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Pemkot Bogor Imbau Masjid Tak Gelar Shalat Idul Adha
Kedua, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor akan kembali memberlakukan sistem ganjil genap yang disesuaikan dengan PPKM Darurat.
Ketiga, memerintahkan kepada lurah dan camat untuk memonitor kegiatan RW Siaga sehingga bisa mendeteksi mana yang aktif dan tidak.
"Saya dan Pak Wakil Wali Kota akan memonitor ke setiap wilayah," sebut Bima.
Ia menambahkan, Pemkot Bogor juga terus mengebut percepatan akselerasi vaksinasi Covid-19. Hingga saat ini, sudah ada 217.224 warga atau sekitar 24 persen yang telah divaksin.
Untuk vaksinasi sasaran remaja, lanjut Bima, sudah mencapai 2.435 orang. Ia mengeklaim, angka tersebut di atas rata-rata nasional.
"Target vaksinasi di Kota Bogor jumlah keseluruhan yang meliputi semua segmen kurang lebih 819 ribuan," sebutnya.
"Saat ini kami berpacu dengan waktu, banyak yang terpapar dan kami berikhtiar untuk melindungi agar tidak bertambah terus yang terpapar Covid-19. Vaksinasi ini salah satu cara untuk mencapainya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.