Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.478 Warga Jakpus Jalani Isolasi Mandiri, Dipantau Berkala oleh Puskesmas dan Satgas

Kompas.com - 23/07/2021, 09:45 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Sumber Warta Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada 6.478 warga Jakarta Pusat positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.

Ribuan warga yang menjalani isoman di rumahnya masing-masing tersebut kini dalam pemantauan jajaran Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma memastikan, pihaknya melalui Puskesmas hingga Satgas Covid-19 tingkat RT dan RW terus lakukan pemantauan pada seluruh pasien isolasi mandiri.

"Jadi memang pemantau warga yang isoman ini harus dilakukan, supaya kebutuhan warga isoman bisa terpenuhi dengan baik," kata Dhany Sukma, Kamis (22/7/2021), seperti dilansir Warta Kota.

Baca juga: Sebulan Setelah Perintah Jokowi Berantas Pungli, Preman Kembali Beraksi di Jakut

Dhany menyebut, selama menjalani isolasi mandiri, warga yang isoman dipantau secara virtual ataupun melalui pesan singkat. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi perkembangan kesehatan mereka.

Warga yang isoman juga akan dapat bantuan dari Dinas Sosial. Untuk bisa mendapatkan bantuan, warga harus menunjukkan hasil swab test PCR ke Dinsos.

"Bantuan lain juga ada dari warga yang inisiasi swadaya mereka secara bergantian dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum," ucapnya.

Dhany juga mengeklaim saat ini jumlah warga yang isoman pun terus mengalami penurunan setiap harinya, sejalan dengan penurunan kasus harian Covid-19 di Jakarta.

Baca juga: Gerakan Pasok Makanan untuk Warga yang Isoman Kian Meluas

Ribuan pasien isoman meninggal

Sebanyak 2.313 pasien Covid-19 dilaporkan meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Jumlah itu merupakan data yang dihimpun koalisi warga LaporCovid-19 sampai 22 Juli kemarin.

Adapun angka kematian isolasi mandiri paling banyak terjadi di DKI Jakarta, yakni mencapai 1.214 orang.

Rinciannya yakni Jakarta Timur 403 orang, Jakarta Selatan 289 orang, Jakarta Utara 204 orang, Jakarta Pusat 162 orang, dan Jakarta Barat 156 orang.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta Slamet Budiarto menilai ada sejumlah faktor yang menyebabkan banyaknya pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Faktor paling utama adalah tak adanya dokter yang memantau kondisi pasien setiap hari.

"Mereka itu bingung mau nanya ke siapa, enggak ada dokter pendampingnya. Kalau di luar negeri itu ada dari dokter yang tiap hari video call memantau kondisi pasien isolasi mandiri," kata Slamet kepada Kompas.com, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: 183 Pasien Covid-19 di Kota Bogor Meninggal Saat Isoman, 81 Persen Belum Divaksinasi

Dengan dipantau oleh dokter setiap harinya, maka bisa dilakukan deteksi dini sebelum terjadinya perburukan. Dokter pun bisa memberi penanganan yang tepat seperti memberi obat-obatan atau merujuk pasien ke RS.

"Tapi masalahnya jumlah dokter kita terbatas. Untuk menangani pasien di rumah sakit saja kurang, apalagi untuk memantau yang isolasi mandiri," katanya.

Faktor lain yang membuat banyak pasien isoman meninggal dunia adalah kurangnya ketersediaan obat-obatan dan oksigen. Faktor ketiga adalah penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19. Banyak pasien yang kesulitan dalam mencari rumah sakit.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Wali Kota Hingga Satgas Covid-19 Pantau Kebutuhan 6.478 Warga Jakarta Pusat Jalani Isolasi Mandiri".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com