Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan RS Darurat Covid-19 di Tanjung Duren Capai 30 Persen, Ditargetkan Rampung Agustus

Kompas.com - 23/07/2021, 11:21 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan rumah sakit (RS) modular darurat Covid-19 oleh PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Indonesia Healthcare Corporation (IHC) di Tanjung Duren, Jakarta Barat, telah mencapai 30 persen.

"Pembangunan telah dimulai sejak tanggal 9 Juli 2021 dan ditargetkan selesai bulan Agustus 2021. Saat ini pembangunan sudah mencapai 30 persen dan tetap in line dengan target," kata Plt Direktur Utama Patra Jasa Litta Ariesca saat dihubungi, Jumat (23/7/2021).

Pembangunan RS dilakukan oleh PT Patra Jasa, anak perusahaan Pertamina, dengan menggandeng WIKA Gedung.

Baca juga: Aturan Lengkap PPKM Level 4 di Jakarta: Sektor Usaha, Tempat Ibadah, hingga Perjalanan

Sebelumnya, Pertamedika bersama WIKA Gedung telah sukses membangun RS darurat Covid-19 di Simprug, Jakarta Selatan, pada 2020.

Adapun RS modular di Tanjung Duren dibangun di lahan 4,2 hektar dan akan memiliki sekitar 300 tempat tidur.

Dari 300 tempat tidur yang disediakan, 128 di antaranya untuk ruang perawatan, 70 tempat tidur di ruang IGD dan IGD ICU, serta 104 tempat tidur di gedung ICU.

"(RS ini) menggunakan HEPA filter pada seluruh ruangannya sehingga udara yang dikeluarkan tetap ramah lingkungan," kata Litta.

Baca juga: Ribuan Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Apa Sebabnya?

RS modular di Tanjung Duren nantinya akan menjadi ekstensi dari RS Pelni, yang merupakan anak usaha Pertamedika-IHC. Pembangunan dimulai pada 9 Juli 2021 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2021.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamedika dr Fathema Djan Rachmat menyampaikan, pihaknya juga mengelola RS darurat Covid-19 di Asrama Haji Pondok Gede.

Dalam waktu dekat, Pertamedika juga sedang mengkaji beberapa lokasi di Bandung untuk fasilitas darurat Covid-19.

Baca juga: Viral, Selebgram Gebby Vesta Marah karena Dilarang Terbang, Ini Penjelasan Bandara Soekarno-Hatta

"Kami akan bersinergi dengan beberapa BUMN lain seperti Kimia Farma, Telkom, dan Pindad untuk menyediakan fasilitas perawatan Covid-19," kata Fathema dalam siaran pers, 16 Juli 2021.

Dalam siaran pers tersebut, Litta juga menyatakan bahwa desain RS modular di Tanjung Duren dibangun dengan memaksimalkan potensi lahan dan kemungkinan pengembangan ke depan.

"RS modular Tanjung Duren juga dibangun mengikuti standar WHO," kata Litta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com