Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat WNA Kesulitan Dapatkan Vaksin Covid-19 di Jakarta

Kompas.com - 23/07/2021, 22:32 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Denis dan Singh, bercerita tentang bagaimana sulitnya mendapatkan akses vaksinasi untuk warga negara asing (WNA) di Indonesia, khususnya di Jakarta.

Singh dan Denis merupakan dua dari sejumlah WNA yang tinggal di lingkungan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Singh menyatakan bahwa dia kesulitan mendapatkan vaksin lantaran sedikitnya informasi yang bisa didapatkannya dalam bahasa Inggris.

Baca juga: Berikut Daftar Lokasi Vaksinasi Covid-19 untuk KTP Non-DKI Jakarta Periode Juli 2021

"Sedikit sekali informasi atau dokumen lengkap tentang apa yang harus dilakukan bagi WNA seperti kami, khususnya yang berbahasa Inggris, " Ungkap Singh dalam sebuah obrolan bersama awak media, Jumat (23/7/2021).

Selain informasi, formulir vaksinasi dan berbagai berkas lainnya pun hanya tersedia dalam bahasa Indonesia.

"Saya sudah bertanya ke sana dan ke sini tapi informasinya sedikit dalam bahasa Inggris. Sementara, tidak sedikit WNA yang tidak bisa mengerti bahasa Indonesia," ungkap Singh.

Baca juga: Lokasi dan Kuota Vaksinasi Covid-19 di Wilayah DKI Jakarta 19-30 Juli 2021

Selain kendala informasi, Denis menceritakan sulitnya akses bagi WNA untuk lolos mendapatkan vaksin.

"Saya san istri sudah mencari keliling Jakarta selama 2-3 bulan terakhir untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca. Tapi hampir semuanya menolak," kata Denis.

Ia menjelaskan, sebagian besar tempat vaksinasi yang dia hubungi, baik itu rumah sakit maupun sentra vaksin, memberi alasan penolakan yang berbeda-beda.

"Alasannya karena pekerjaan saya yang tidak termasuk pekerjaan sesuai kriteria persyaratan, atau karena tidak memiliki KITAP, atau karena saya bukan WNA yang menikah dengan WNI," ungkap dia.

Denis yang bekerja sebagai pengajar keahlian khusus untuk sejumlah BUMN maupun perusahaan swasta tersebut mengaku bingung dengan keadaan tersebut. Padahal dirinya memiliki sejumlah berkas termasuk NIK.

Sebab menurut dia, setiap orang harusnya mendapatkan hak yang sama untuk divaksin.

Hal ini juga disepakati Singh. Menurut dia, baik itu WNI, maupun WNA, memiliki hak untuk mendapatkan akses kesehatan, terlepas apapun latar belakangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com