Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penimbunan Obat Covid-19 PT ASA: 13 Orang Diperiksa, Belum Ada Tersangka

Kompas.com - 26/07/2021, 06:23 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari dua pekan telah berlalu, sejak ditutupnya gudang obat milik PT ASA di Kalideres, Jakarta Barat, lantaran kedapatan menimbun obat untuk penanganan Covid-19.

Sedikitnya 13 orang telah diperiksa terkait kasus ini. Namun, belum ada tersangka yang ditetapkan oleh polisi.

Kompas.com merangkum perkembangan kasus penimbunan obat yang diduga dilakukan PT ASA sebagai berikut:

Polisi tunggu keterangan Kemenkes

Kanit Krimsus Polres Jakarta Barat AKP Fahmi Fiandri mengatakan bahwa pihaknya belum menetapkan tersangka lantaran masih menunggu keterangan ahli dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kita tinggal minta keterangan dari pihak Kemenkes, setelah kita memeriksa pihak Kemenkes kita gelar perkara untuk penetapan tersangka," kata Fahmi dihubungi Kamis (22/7/2021).

Menurut Fahmi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenkes terkait hak ini.

Baca juga: Selain Menimbun, PT ASA Juga Diduga Naikkan Harga Obat Terkait Covid-19 Hampir Dua Kali Lipat

Sebelumnya, salah seorang ahli telah ditunjuk Kemenkes untuk memberi keterangan terkait kasus ini, tetapi ia terinfeksi Covid-19.

Proses pemeriksaan pun, kata Fahmi, terkendala lantaran harus menunggu ditunjuknya ahli lain untuk memberikan keterangan.

13 orang dimintai keterangan

Fahmi mengungkap bahwa 13 orang telah dimintai keterangan terkait kasus ini.

"Sampai dengan sekarang sudah 13, delapan saksi dan lima ahli," ungkap Fahmi.

Kata Fahmi, pihaknya telah meminta keterangan dari ahli pidana, perdagangan, perlindungan konsumen, Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Baca juga: 6 Saksi dan 2 Ahli Dimintai Keterangan pada Kasus Penimbunan Obat Terkait Covid-19 oleh PT ASA

Sementara, sejumlah saksi yang telah diperiksa, di antaranya adalah direktur, apoteker, karyawan, konsumen dan kepala gudang PT ASA. PT H, yakni pihak yang menyuplai obat ke PT ASA, juga telah dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Jadi tinggal menunggu keterangan dari Kemenkes saja ini," tutur Fahmi.

Periksa CPU dan recorder CCTV

Fahmi menjelaskan, penyidik juga telah menyerahkan barang bukti CPU dan recorder CCTV untuk diperiksa oleh bagian digital forensik Laboratorium Forensik Mabes Polri pada Kamis pekan lalu.

"Lama waktu pemeriksaan barang bukti itu sendiri ranahnya tim forensik Mabes karena pemeriksaan agak mendetail," tutur Fahmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pasca-Lebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Pasca-Lebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com