Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Temukan Obat Pasien Covid-19 di Apotek, tapi Dijual Bebas di Grup Jual Beli Sepeda hingga Marketplace

Kompas.com - 28/07/2021, 11:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah obat keras (berlogo merah dengan huruf K) yang digunakan untuk terapi Covid-19 masih diperdagangkan secara bebas di jagat maya oleh orang-orang awam.

Hal ini berbahaya karena obat keras itu, ambil contoh antivirus jenis Oseltamivir dan Favipiravir, hanya dapat ditebus dengan resep dokter dan tidak dapat dikonsumsi sembarangan.

Pada Rabu (28/7/2021), Kompas.com menemukan, salah seorang anggota grup jual beli sepeda di Facebook menawarkan Favipiravir 200mg 10 strip.

Ia mencantumkan harga Rp 4 juta untuk produk yang dijualnya itu.

"Isi 10 strip," tulis penjual.

Padahal, harga eceran tertinggi (HET) obat di masa pandemi Covid-19 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk Favipiravir hanya Rp 22.500 per tablet.

Di salah satu marketplace, Kompas.com juga menemukan salah satu akun menjual banyak obat terapi Covid-19 dengan harga gila-gilaan.

Baca juga: Naikkan Harga Obat Ivermectin 6 Kali Lipat, Toko Obat di Pasar Pramuka Disegel Polisi

Akun tersebut menawarkan Favipiravir ukuran 200mg dengan merek berbeda.

Favipiravir merek pertama dibanderol Rp 5,1 juta, sedangkan Favipiravir merek kedua dihargai Rp 7,85 juta.

Di media sosial Facebook, melalui grup yang mengaku sebagai komunitas penyintas Covid-19, salah satu akun juga menawarkan oseltamivir di dalam percakapan grup.

Si penjual mengaku bahwa oseltamivir itu merupakan sisa lebih dari pemakaiannya ketika terpapar Covid-19.

Di grup lain yang mengatasnamakan forum jual beli barang, ada anggota grup yang menyatakan bahwa "oseltamivir sudah ready" dengan harga Rp 350.000 isi 10 kapsul.

Padahal, HET yang ditetapkan Kemenkes untuk oseltamivir hanya Rp 26.000 per kapsul.

Ketika ada anggota grup yang menyambut tawaran itu, si penjual mengajaknya bercakap secara pribadi.

Jokowi cari obat

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengecek ketersediaan sejumlah obat perawatan Covid-19 di apotek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com