Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plasma Konvalesen Keruh, Sejumlah Penyintas Covid-19 di Kota Tangerang Gagal Jadi Donor

Kompas.com - 28/07/2021, 19:27 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PMI Kota Tangerang mengambil sampel plasma konvalesen dari 25 penyintas Covid-19 di Kantor Garuda Maintenance Facility (GMF), Benda, Kota Tangerang, Rabu (28/7/2021).

Kepala PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah berujar, sebanyak 25 penyintas yang sampelnya diambil itu merupakan pegawai GMF.

"Pagi tadi sekitar jam 09.00 WIB, kami ke sana untuk mengambil sampel plasma konvalesen penyintas Covid-19 dari pegawai GMF," paparnya saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Sidak Penerima Bansos, Mensos Risma Terima Aduan Pungli Rp 50.000 di Tangerang

Mulanya, terdapat sekitar 50 penyintas yang terdaftar sebagai calon penyumbang plasma konvalesen. Kemudian, sebanyak 25 orang ditetapkan sebagai penyumbang sampel plasma konvalesen.

Dari 25 orang tersebut, hanya ada 15 pegawai yang ditetapkan sebagai penyumbang plasma konvalesen.

"Dari 25 orang, 20 orang lolos pemeriksaan. Kemudian lima dari 20 orang tidak lolos pemeriksaan selanjutnya," paparnya.

"Lima orang tidak lolos karena plasma keruh dan lainnya," imbuh dia.

Baca juga: Ombudsman Kritik 2 Pos Penyekatan di Kota Tangerang Tanpa Penjaga, Kapolres: Petugas Butuh Istirahat

Oman menyatakan, pihaknya baru akan mengambil plasma konvalesen mereka pada 30 Juli 2021 di Kantor PMI Kota Tangerang, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Ke-15 pegawai itu bakal dijemput oleh tim PMI di Kantor GMF.

Pekan lalu, PMI Kota Tangerang juga mengambil plasma konvalesen dari sembilan pegawai GMF. Mulanya, kata Oman, ada 25 calon penyumbang plasma konvalesen di sana. Namun, yang lolos skrining hanya sembilan orang.

"Selebihnya tidak lolos karena titer antibodinya tidak memenuhi syarat," ungkap Oman.

Baca juga: Salon di Jakarta Diizinkan Beroperasi, Karyawan dan Pengunjung Wajib Sudah Divaksinasi Covid-19

PMI Kota Tangerang, lanjutnya, berharap perusahaan-perusahaan lain dapat mendorong para karyawannya yang berstatus sebagai penyintas untuk menyumbangkan plasma konvalesen mereka.

Pasalnya, jumlah penyintas Covid-19 di Kota Tangerang tergolong banyak dan tingkat kebutuhan masyarakat akan plasma konvalesen pun tinggi.

"Ya didorong agar mau mendonasikan plasma konvalesennya. Itu hanya bisa didonasikan setelah tiga bulan terpapar lho, kan sayang," tutur Oman.

PMI Kota Tangerang telah menyalurkan 3.619 kantong ke RS sejak penggalangan plasma konvalesen diluncurkan pada 25 Juli 2021.

Baca juga: Pemprov DKI Wajibkan Pengunjung Restoran Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com