Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Tak Ditemukan Bukti Kuat Terkait Dugaan Kerumunan dan Praktik Prostitusi di RedDoorz Ampera Raya

Kompas.com - 28/07/2021, 20:40 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi sempat menduga ada kerumunan dan praktik prostitusi di Hotel RedDoorz di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan saat diperiksa polisi, Jumat (23/7/2021).

Namun, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko mengatakan pada Rabu ini bahwa tidak ditemukan bukti kuat terkait dugaan adanya kerumunan dan praktik prostitusi di lokasi itu.

"Tidak ditemukan adanya bukti kuat terkait pelanggaran Pasal 296 tentang praktik prostitusi. Ketiga muda-mudi (yang semula diduga terlibat prostitusi) tersebut akhirnya dipulangkan," kata Bambang, Rabu.

Bambang juga mengatakan, penyelidikan sementara tidak menemukan adanya kegiatan kerumunan.

Baca juga: Polisi Akan Periksa Hotel RedDoorz Setelah Digerebek Terkait Kerumunan

"Kerumunannya juga tidak ada, karena mereka tidak bergerombol. Situasinya hanya ada orang di setiap kamar, cuma seperti kos-kosan saja. Ada yang mengobrol, ada yang sebagian jalan ke sana dan ke sini, " ungkap Bambang.

Meski demikian, polisi masih akan memeriksa pemilik tempat tersebut untuk dimintai keterangan.

"Kami perintahkan Kanit untuk memanggil terlebih dahulu pemiliknya, " kata dia.

Bambang juga menegaskan pemeriksaan di lokasi itu bukanlah sebuah penggerebekan.

"Bukan penggerebekan. Saat itu petugas tiga pilar hanya sedang berpatroli biasa. Kemudian melihat terdapat cukup banyak anak muda-mudi sedang kumpul di suatu tempat mirip kos-kosan," kata Bambang

Setelah didatangi, lanjut Bambang, petugas melakukan pemeriksaan lantaran timbul kecurigaan akan tempat tersebut. Dalam pemeriksaan didapati sejumlah orang di beberapa kamar. Pada salah satu kamar dengan pintu setengah terbuka, ditemukan seorang pria dengan dua perempuan.

"Dari situ kecurigaan semakin kuat (dugaan praktik prostitusi), sehingga ketiganya diamankan ke Polsek. Namun karena tidak ada bukti kuat, kembali dipulangkan," kata dia. 

Pihak RedDoorz dalam pernyataannya yang diterima Kompas.com, Rabu malam, menyayangkan tindakan yang terjadi dan menyerahkan permasalahan itu kepada pihak yang berwenang untuk ditindaklanjuti.

"Kami sangat menyayangkan atas tindakan yang terjadi dan sepenuhnya akan menyerahkan permasalahan ini kepada pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti hal ini. Properti ini dimiliki dan dioperasikan secara independen oleh pemilik, sedangkan RedDoorz membantu pemilik hotel dengan menyediakan teknologi digital dan platform untuk memasarkan propertinya,” kata pihak RedDoorz

“Namun demikian, tentu saja kami akan tetap berkoordinasi dengan pemilik hotel dan berupaya untuk memberikan solusi yang tepat agar hal-hal seperti ini tidak terulang kembali. Dan kami juga akan memperketat pengawasan dan aturan kami terhadap para mitra properti kami,” tambah pernyataan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com