JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 yang mengalami penurunan di Jakarta membuat sejumlah lokasi isolasi yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kosong.
Di saat bersamaan, masih banyak penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah yang sebenarnya tidak layak untuk dijadikan tempat isolasi.
Untuk itu, Pemprov DKI mendorong warga yang menjalasi isoman untuk pindah ke lokasi isolasi terkendali.
"Kami mendorong agar mereka kalau mau lebih aman apalagi rumahnya tidak memenuhi standar ya tidak diperbolehkan. Yang rumahnya tempat tinggal tidak standar kami minta pindah ke teman isoman yang sudah kami siapkan," kata Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, Kamis (30/7/2021).
Baca juga: PPKM Level 4 Masih Berlaku, Ini Aturan Terbaru Shalat Jumat di Jabodetabek
Riza menjelaskan, Pemprov DKI sudah menyiapkan 184 lokasi isolasi yang bisa menampung 26.134 pasien Covid-19 tanpa gejala hingga bergejala sedang.
Politikus Partai Gerindra itu menyebut, tempat isolasi terkendali yang disediakan Pemprov DKI saat ini mulai banyak yang kosong seiring dengan tren penurunan kasus aktif Covid-19 di Jakarta.
“Masih banyak sisa, belum terisi. Masyarakat masih banyak menggunakan rumah masing-masing atau tempat masing-masing sebagai tempat isoman," kata dia.
Data corona.jakarta.go.id menunjukkan bahwa persentase pemakaian ruang isolasi di Rusun Nagrak, Ragunan, TMII dan Cik’s Mansion saat ini hanya di angka 6 persen. Artinya, masih banyak ruang isolasi yang bisa digunakan.
Pasien yang ingin dirujuk ke lokasi isolasi Pemprov DKI diminta untuk melapor ke Puskesmas terdekat untuk mendapat rujukan.
Baca juga: Fakta Kasus Pasien Covid-19 Jajan Bakso Keliling: Pedagang Tak Tahu, Hotel Akui Lalai