TANGERANG, KOMPAS.com - Pemkot Tangerang bakal terus menyelidiki kasus pungutan liar (pungli) meski warga Kota Tangerang yang sempat mengaku menjadi korban pungli meralat omongannya.
Adapun diketahui warga Karang Tengah, Kota Tangerang, yang berinisial S itu mengaku, pada Kamis kemarin, bahwa tak ada oknum yang melakukan pungli.
S yang terdaftar sebagai program keluarga harapan (PKH) itu padahal sempat mengaku menjadi korban pungli kepada Menteri Sosial Tri Rismaharani saat ditemui di kediamannya, Rabu (28/7/2021).
"Apa lagi yang menarik, sekarang kan orang yang bikin pernyataan itu (S) narik omongannya," papar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melalui sambungan telefon, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Ada Pungli Bansos PKH di Tangerang, Wali Kota Sebut Pemkot Tak Terlibat Penyalurannya
"Ya kalau menurut saya sih enggak usah pusing. Pokoknya siapa pun dia boleh berdalih tapi kami, saya sebagai Wali Kota, Kapolres, Dandim, Kajari, akan melakukan investigasi," sambungnya.
Politikus Demokrat itu menegaskan, penyelidikan itu tetap dilakukan berdasarkan komitmen mereka untuk menemukan oknum pungli yang ada.
Pemkot dan jajaran lain tak hanya menginvestigasi pungli PKH itu, melainkan pungli lain yang ada di Kota Tangerang.
Berkait oknum yang melakukan pungli itu diduga adalah pendamping PKH, pihaknya akan mengedepankan praduga tak bersalah.
Namun, kata Arief, oknum yang melakukan pungli itu memang ada.
"Tapi ini ada oknum. Oknumnya siapa, nanti urusan polisi sama kejaksaan. Karena polisi sama kejaksaan sudah bikin tim," papar dia.
Baca juga: Kejari Temukan Praktik Pungli Bansos Non-tunai di Kota Tangerang, Terdeteksi sejak Juni
Arief mengapresiasi langkah Risma yang melakukan sidak tanpa berkoordinasi dengan siapa pun bahkan dengan pemkot setempat.
Menurutnya, Risma hendak membenahi seluruh skema berkait penyaluran bansos di sana setransparan mungkin.
"Kami harus dukung termasuk mungkin kayak sekarang pengorganisasian pendamping, dan bagaimana keterlibatan kami pemerintah daerah, kewenangan dan lain sebagainya sejauh mana, jadi harus didukung sama-sama," paparnya.
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim sebelumnya berujar, pihaknya meminta keterangan dari lima penerima PKH yang merupakan warga Karang Tengah.
Kelima warga itu adalah ibu rumah tangga yang di antaranya bekerja sebagai pedagang dan buruh cuci.