TANGSEL, KOMPAS.com - Sebuah mobil sedan diduga telah menghalangi laju ambulans saat melintas di Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, pada Kamis (29/7/2021) malam.
Seorang awak ambulans itu yang bertindak sebagai kernet, Bagus Sujiwo (20) menceritakan, peristiwa tersebut terjadi ketika dia dan sopir ambulans bernama Elzan mendapatkan tugas untuk menjemput pasien berstatus kritis di Depok, Jawa Barat.
Ambulans itu langsung berangkat dengan kecepatan tinggi dari kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, menuju sebuah perumahan di bilangan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
"Dari Ciledug, menuju Perumahan Kemang Raya Residence, Sawangan, Depok. Ditelepon, suruh menjemput pasien dengan status kritis," ujar Bagus, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Video Ambulans Diduga Dihalangi Kendaraan Lain di Pamulang Viral, Polisi Kejar Pelaku
Sesampai di kawasan Ciputat menuju Pamulang, kata Bagus, terdapat sebuah mobil jenis sedan melaju dilajur kanan Jalan Raya Jakarta-Bogor. Bagus dan Elzan yang sedang bertugas menjemput pasien pun berupaya menyalip mobil tersebut dan meminta dibukakan jalan dengan membunyikan sirine.
Namun, kata Bagus, kendaraan tersebut tetap melaju kencang di depan ambulans. Elzan yang duduk di kursi kemudi kesulitan menyalip mobil tersebut.
"Mobil itu sepertinya ngeledek. Saya ngebut dia ikut ngebut. Saya belok ke kanan dia ikut ke kanan. Bahkan dia sempat ngerem mendadak," kata Bagus.
Bagus yang geram lalu menyalakan ponsel dan merekam peristiwa tersebut. Tak lama kemudian, mobil sedan itu mengambil lajur kiri, tanpa mengurangi kecepatannya.
Ambulans yang ditumpangi Bagus dan Elzan sempat beriringan sesaat dengan mobil tersebut. Sampai akhirnya, pengendara sedan itu mengurangi kecepatan kendaraannya.
"Sesudah memvideokan enggak lama itu mobil langsung ambil kiri. Saya mengeluarkan kata-kata seperti di vdieo yang viral, baru dia mengurangi kecepatan," kata Bagus.
Berselang lima menit dari peristiwa itu, Bagus mendapatkan telepon dari pihak keluarga pasien. Mereka melaporkan bahwa pasien yang hendak dijemput dan diantar ke rumah sakit itu telah meninggal dunia.
"Berselang lima menitlah, saya ditelepon lagi oleh pihak keluarga pasien. Ternyata sudah menghembuskan napas terakhir di rumah," ungkap Bagus.
Bagus dan Elzan tetap melanjutkan perjalanan ke rumah pasien untuk memastikan kabar duka tersebut.
"Kami putuskan untuk lanjut ke rumah pasien. Memastikan apakah benar? Ternyata benar pasien itu sudah tidak ada," kata Bagus.
Atas peristiwa itu, Bagus berharap para pengendara lebih bijak dan bisa memahami fungsi ambulans yang bertugas dalam kondisi gawat darurat.