Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aduan Pungli Bansos Kemensos, Ombudsman Minta Pemkot Tangerang Ikut Pantau Penyalurannya

Kompas.com - 01/08/2021, 18:01 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Ombudsman Banten Dedy Irsan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang agar turut memantau penyaluran bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat ke warga.

Ombudsman meminta hal tersebut usai Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menemukan korban praktik pungutan liar (pungli) atas bansos jenis program keluarga harapan (PKH) di Karang Tengah, Kota Tangerang, pada Rabu (28/7/2021).

Menurutnya, meski bansos itu berasal dari Kemensos, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah harus turut mengontrol penyalurannya kepada warga.

"Harus ada kontrol yang ketat sehingga berjalan sesuai harapan dan tepat sasaran, sehingga masyarakat bisa mendapatkan bantuan tersebut secara utuh untuk dimanfaatkan dengan maksimal," papar Dedy melalui keterangannya, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: Polisi Terima 23 Aduan Pungli Bansos di Kota Tangerang

Dia mengaku geram atas pungli yang dilakukan oleh oknum di Karang Tengah tersebut.

Katanya, bantuan dalam bentuk apapun harus disalurkan kepada penerima tanpa pemotongan.

Terlebih, banyak warga yang memang membutuhkan bantuan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"Seharusnya jangan ada lagi pemotongan dari bansos apalagi pada masa pandemi saat ini, semuanya harus tepat sasaran kepada penerima manfaat tanpa ada pemotongan apapun," urainya.

Oleh karena itu, Dedy menegaskan, kepolisian dan kejaksaan di Kota Tangerang harus mengusut tuntas kasus pungli di Karang Tengah atau pun di wilayah lainnya.

Pengusutan tuntas itu harus dilakukan agar kejadian serupa tak terulang lagi di kota itu.

Baca juga: Kemensos Salurkan 95 Persen Bansos Tunai di DKI Jakarta

Jika ada korban pungli atau seseorang yang mengetahui adanya pungli, dia meminta agar mereka segera melaporkan hal tersebut ke kepolisian.

"Miris kita mendapati masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan," ucap Dedy.

Kronologi penemuan pungli bansos

Praktik pungli itu tepatnya terungkap saat Risma mengunjungi warga Karang Tengah yang berinisial S pada Rabu kemarin.

Kepada Risma, S mengaku sempat ditarik pungli oleh pendamping PKH bernama Maryati sebesar Rp 50.000.

S juga sempat diancam jika membocorkan nama Maryati, maka dia tak akan mendapatkan bantuan lagi.

Kepolisian setidaknya telah menerima 23 aduan berkait pungli atas bansos mereka per Minggu ini.

Adanya 23 aduan itu telah diteruskan kepada Pemkot Tangerang.

Selain itu, kepolisian sempat memeriksa lima warga Karang Tengah berkait pungli bansos mereka.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang juga turut mengerahkan tim khusus guna mengumpulkan data soal pungli di Karang Tengah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com