Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2021, 11:05 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu aksi kebaikan bisa menggerakkan banyak orang untuk ikut ambil bagian. Demikian yang dialami gerakan Teman Bantu Teman.

Gerakan yang dilakukan empat pemuda bersama Perkumpulan Alumni SMA 19 ini menyuplai makanan bagi para pasien Covid-19 yang tengah menjalani isoman.

Salah satu inisiatornya, Sonny Lesmana (33), bercerita bahwa mereka pernah menerima sumbangan dari salah satu pasien isolasi mandiri yang sedang dilayani pada hari terakhir Teman Bantu Teman menyuplai makanan untuk si pasien.

"Kita terima permintaan untuk suplai makanan, diakhir ketika selesai periode kita memberikan makanan ke mereka yang isoman, mereka malah 'kita ada sedikit nih kak buat bantu teman-teman yang lainnya yang lagi isoman'," tutur Sonny kepada Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Gerakan Teman Bantu Teman, Bagi-bagi Makanan Gratis untuk Pasien Covid-19 Isoman

Sonny mengaku merasa terharu. Ia tidak menyangka, kebaikan yang dilakukan bersama tiga rekannya dapat menggerakan orang lain untuk ikut berbagi.

"Jadi perbuatan baik itu bisa menimbulkan efek domino, setelah kita berbuat baik ke mereka, kita suplai makanannya seperti itu dan mereka hatinya juga tergerak untuk membantu teman teman isoman lainnya," ucapnya.

Novi, yang juga menjadi inisiator gerakan ini menyebut, lebih dari lima pasien melakukan hal sama.

Meski jumlah uang yang mereka sumbangkan tidak banyak, namun Novi merasa terkagum ketika mengetahui bahwa para pasien yang menyumbangkan sebagian uangnya ini tinggal di rumah yang sederhana.

Baca juga: Berbagi Kebahagiaan Lewat Sepiring Hidangan Makan Siang Gratis

"Ada beberapa orang yang seperti itu, lebih dari lima orang. Sebenarnya kita tahu, si pasien kondisinya bukan di rumah mewah, tapi dr orang orang sederhana itu mereka bisa nyumbang. Kita suka amazingnya kebaikan ini menular, dia bisa ikut tergerak untuk membantu juga," ujarnya.

Adapun Gerakan Teman Bantu Teman menyuplai makanan selama tujuh hari, yakni makan siang dan makan malam, kepada para pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Makanan itu nantinya diantar langsung ke rumah pasien.

Awalnya kegiatan ini berlangsung di wilayah Angke, Jakarta Barat.

Namun, seiring dengan banyaknya permintaan, area pendistribusian makanan pun diperluas hingga ke Jelambar, Jembatan Lima, Bandengan, dan Pademangan, Jakarta Utara serta ke kawasan Sawah besar Jakarta Pusat.

Mereka yang membutuhkan bantuan Teman Bantu Teman hanya perlu menghubungi nomor 0856-8032-922 atau ke 0878-8391-5635.

Pasien isoman hanya tinggal mengirimkan bukti keterangan tes swab PCR atau antigen dari puskesmas atau laboratorium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com