Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Oksigen Gotong Royong di Pulogadung Resmi Beroperasi, Bisa Tampung 500 Pasien Covid-19

Kompas.com - 04/08/2021, 12:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Oksigen Gotong Royong (ROGR) di Pulogadung, Jakarta Timur, resmi beroperasi dengan daya tampung 500 pasien Covid-19.

Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, ROGR bisa dimanfaatkan warga negara Indonesia (WNI) yang berstatus positif Covid-19 dengan gejala ringan.

"Dengan saturasi di atas atau sama dengan 90 persen, serta tidak memiliki komorbid atau memiliki komorbid terkontrol," kata Arsjad dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Wagub DKI Minta Pasien Covid-19 yang Isoman di Rumah Pindah ke Tempat Isolasi Terkendali

ROGR memiliki kapasitas sekitar 500 tempat tidur, tersebar menjadi empat unit perawatan dengan oksigen yang mengalir langsung dari pabrik PT Aneka Gas Industri lewat pipanisasi sebanyak 350-400 liter per jam.

Operasional ROGR akan dikelola oleh tenaga kesehatan berpengalaman dari RSDC Wisma Atlet yang merupakan kolaborasi dari TNI, Polri, IDI, dan relawan Kemenkes RI.

Pasien yang dirawat di ROGR tidak akan dikenakan biaya alias gratis dan akan mendapat makan tiga kali sehari.

Baca juga: Wagub DKI: 30 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isolasi Mandiri

Bagi yang ingin dirawat di ROGR, calon pasien harus membawa rujukan dari puskesmas, rumah sakit, atau RSDC Wisma Atlet. Opsi kedua, mendaftar melalui aplikasi Halodoc.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong, Sabtu (24/7/2021).

Jokowi mengatakan, proses penyiapan fasilitas kesehatan tersebut akan rampung pada awal Agustus.

"Nanti akan selesai minggu depan dan akan rampung 100 persen nanti mungkin di awal Agustus yang bisa menampung kurang lebih 500 pasien, ada 500 tempat tidur di sini," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (24/7/2021).

Rumah Oksigen Gotong Royong merupakan hasil kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, perusahaan teknologi GoTo, PT Aneka Gas Industri (Samator Group), dengan dukungan dari PT Master Steel, Tripatra Engineering, serta Halodoc.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com