BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan KPCPEN

Polsek Sawah Besar Kerahkan 300 Relawan untuk Jemput Warga yang Belum Divaksin

Kompas.com - 05/08/2021, 15:33 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Sawah Besar membentuk "Tim Pemburu Vaksin" yang beranggotakan 300 relawan untuk menjemput warga yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.

Tim ini akan mendatangi warga ke rumahnya dan dibawa ke sentra vaksinasi yang telah disiapkan.

Kapolsek Sawah Besar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Maulana Mukarom mengatakan, relawan yang diterjunkan berasal dari PPSU, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan unsur lainnya.

Baca juga: Menkes: Kasus Kematian Covid-19 di DKI dan Jabar Sebagian Besar Belum Divaksin

"Mereka nanti langsung door to door ke permukiman warga di Sawah Besar," ucap Maulana, Kamis (5/8/2021).

Ia menyebut, tim pemburu vaksin ini akan bekerja sampai 17 Agustus mendatang. Diharapkan pada hari kemerdekaan RI itu, mayoritas warga sudah tervaksin sehingga terbentuk herd immunity atau kekebalan komunal.

Maulana mengatakan, di Kecamatan Sawah Besar sudah banyak sentra vaksin yang tersebar di Kelurahan Kartini, Karang Anyar, Gunung Sahari, Mangga Dua Selatan dan Pasar Baru. Namun ia menilai sosialisasi terkait vaksinasi ini tetap perlu dilakukan.

Baca juga: Mayoritas Warga Kota Bogor yang Meninggal Saat Isoman Belum Divaksin

"Tim Pemburu Vaksin ini yang akan blusukan ke rumah warga yang belum melaksanakan vaksinasi. Jadi nanti kita sosialisasikan pentingnya vaksin di tengah pandemi ini," katanya.

Tim Pemburu Vaksin akan dibagi beberapa tim untuk mendatangi RW-RW yang memang cakupan vaksinasinya masih rendah. Maulana memastikan pihaknya sudah mengantongi data warga yang belum menjalani vaksinasi.

"Kami juga akan tempelkan stiker rumah-rumah yang keluarganya sudah tervaksin. Sehingga ketika ini dilakukan warga yang belum tervaksin ini akhirnya mau untuk vaksin," kata dia.

Camat Sawah Besar Prasetyo mengatakan bahwa di wilayah Sawah Besar memang ada beberapa wilayah yang cakupan vaksinasinya masih rendah. Ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari warga yang khawatir akan efek samping vaksin hingga adanya warga yang punya penyakit komorbid.

"Oleh karena itu kita mengajak secara door to door. Kita datangi satu per satu. Kalau perlu kita jemput pakai kendaraan operasional, nanti selesai vaksin kita antar lagi ke rumah," kata Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com