TANGERANG, KOMPAS.com - Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) mengaku tak mengetahui persoalan anggaran pengadaan bahan pakaian anggota DPRD Kota Tangerang yang meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2021.
Sebagaimana diketahui, dilansir dari situs https://lpse.tangerangkota.go.id/, anggaran pengadaan bahan pakaian DPRD Kota Tangerang 2021 mencapai Rp 675 juta.
Dari situs yang sama, anggaran pengadaan bahan pakaian itu hanya sebesar Rp 312,5 juta pada tahun 2020.
Pengadaan Bahan Pakaian Sekretariat DPRD Kota Tangerang Pokja ULP Hadi Sudibjo berujar, pihak yang lebih mengetahui soal peningkatan anggaran bahan pakaian itu adalah tim pejabat pembuat komitmen (PPK).
Baca juga: Anggaran Capai Rp 675 Juta, Bahan Pakaian Dinas DPRD Kota Tangerang Bakal Pakai Louis Vuitton
Meski demikian, Hadi menyatakan, peningkatan itu terjadi dari sisi peningkatan volume atau jumlah pakaian DPRD Kota Tangerang 2021.
"Sebetulnya yang lebih tahu itu di sana (PPK). Itu pasti terkait volumenya. Dulu volumenya berapa, sekarang volumenya berapa. Jangan dilihat secara totalnya saja," papar dia dalam rekaman suara, Senin (9/8/2021).
"Dulu kebutuhannya berapa setel, sekarang berapa setel," sambungnya.
Tak hanya itu, Hadi mengaku tidak mengetahui soal anggaran menjahit pakaian anggota DPRD Kota Tangerang tahun 2021 yang mencapai Rp 600 juta.
"Kurang tahu itu teknis pelaksanannya," tutur dia.
Kata Hadi, Pokja ULP hanya mengevaluasi hasil laboratorium yang diserahkan oleh tim PPK ke pihaknya.
Hasil laboratorium tersebut berisikan spesifikasi serta merk bahan pakaian anggota DPRD Kota Tangerang tahun 2021.
"Hasilnya itu ada untuk kita evaluasi hasil lab sesuai atau tidak sesuai dengan yang diinginkan (PPK)," tutur dia.
Setelah dirasa sesuai, Pokja ULP bakal mencari penyedia bahan melalui proses pelelangan.
Terdapat empat peserta tender saat proses pelelangan sebelum akhirnya ditentukan pemenangnya, yakni CV Adhi Prima Sentosa.
Kemudian, lanjut Hadi, pihaknya menyerahkan hasil tender itu ke tim PPK.