Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Pemuda, Simbol Kobaran Semangat Pemuda Membangun Tanah Air

Kompas.com - 12/08/2021, 08:01 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apabila melintasi Bundaran Senayan, Jakarta Selatan, pandangan Anda akan teralihkan dengan sosok patung yang berdiri tegak di tengah kolam air mancur dan hamparan tanaman.

Sesosok pemuda berbadan kekar mengangkat lidah api dengan kedua tangannya di atas kepala. Patung itu dinamai Patung Pemuda Membangun.

Dilansir dari situs web Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Patung Pemuda Membangun mulai dibangun pada Juli 1971 oleh tim pembangunan yang tergabung dalam Insinyur Seniman Arsitektur atau ISA, di bawah pimpinan Imam Supardi dan Munir Pamuncak sebagai penanggung jawab pelaksana.

Baca juga: Tugu Proklamasi, Digagas 5 Tokoh Perempuan hingga Pernah Dihancurkan karena Dikira Tugu Linggarjati

Mulanya, patung yang juga dijuluki Pizza Man ini akan diresmikan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1971.

Namun, pembangunannya membutuhkan waktu lebih panjang sehingga peresmian baru terlaksana pada Maret 1972.

Seperti namanya, patung ini dibangun sebagai simbol semangat pemuda yang membara dalam membangun Tanah Air.

Sosok pria yang berdiri gagah dengan guratan-guratan urat yang menonjol di lengan dan kakinya menjadi cermin ekspresi gerak para kaum muda, sedangkan nyala api pada obor yang dibawanya menggambarkan pelita bagi hati dan jiwa yang gelap.

Baca juga: Patung Hermes, Saksi Sibuknya Kawasan Harmoni yang Sempat Hilang

Dalam buku berjudul “Mutasi DNA Powerhouse: Pertamina on the Move” karya Rhenald Kasali yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama disebutkan, Patung Pemuda Membangun merupakan persembahan dari Pertamina yang kala itu dipimpin oleh Ibnu Sutowo.

Di daerah Bundaran Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta, ada sebuah patung tagar yang diberi nama Patung Pemuda Membangun. Tingginya 24,9 meter. Harap diketahui, patung ini dipersembahkan oleh Pertamina untuk Pemda DKI Jakarta dalam rangka memperingati hari jadi kota Jakarta ke-445 yang jatuh pada tahun 1971” tulis Rhenald dalam bukunya.

Konon, sosok wajah dari patung ini disebut mirip dengan Ibnu Sutowo, tetapi belum ada literatur yang dengan tegas menulis tentang hal tersebut.

Baca juga: Bung Karno dan Kisah di Balik Wajah Ramah Pemuda pada Monumen Selamat Datang

Patung yang kini sudah berusia 55 tahun itu menjadi salah satu monumen terkenal di Jakarta. Terlebih lagi lokasinya berada di titik pertemuan dari dan ke penjuru kota.

Patung ini juga dekat dengan kompleks olahraga GBK Senayan dan Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Tak sampai di situ, Patung Pemuda ikut berperan menjadi tonggak awal pembangunan moda angkutan massal Ibu Kota yang modern.

Pada 21 September 2015, PT MRT Jakarta memulai pengeboran bawah tanah di sekitar Bundaran Senayan, Jakarta Selatan, untuk jalur transportasi massal cepat (mass rapid transit/MRT).

Pengoperasian mesin pengeboran atau tunnel boring machine (TBM) yang pertama ini diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com