Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Berkurang, Jumlah Pasien di RS Wisma Atlet Tersisa 1.550 Orang

Kompas.com - 13/08/2021, 12:41 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus berkurang dalam sebulan terakhir, seiring dengan menurunnya kasus harian di Ibu Kota.

Berdasarkan data pada Jumat (13/8/2021) pukul 08.00 WIB, ada 1.550 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, jumlah pasien pagi ini berkurang dibandingkan data kemarin.

"Jumlahnya berkurang 110 orang, semula 1.660," kata Aris, Jumat.

Baca juga: Jakarta Keluar dari Zona Merah Covid-19, Kasus Melandai tapi Prokes Ketat Perlu Dijaga

Aris mengatakan, seluruh pasien itu dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran, yakni Tower 4, 5, 6 dan 7 yang memiliki kapasitas sebanyak 7.894 tempat tidur.

Dengan demikian, tingkat Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RSDC Wisma Atlet adalah 21 persen.

Angka ini sudah jauh menurun dibandingkan saat lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota Juni lalu, di mana BOR Wisma Atlet saat itu sudah berada di atas 80 persen.

Para pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet umumnya mengalami gejala sedang hingga berat. Ada satu orang pasien di RS Wisma Atlet yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Patung Jenderal Sudirman, Dibangun Pakai Uang Urunan hingga Kontroversi Tangan Menghormat

Sementara itu, pasien yang mengalami gejala ringan atau pun tanpa gejala menjalani perawatan di RSDC Rusun Nagrak serta RSDC Pasar Rumput.

Berdasarkan data Jumat pagi, ada 47 pasien yang menjalani rawat inap di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara. Jumlah itu berkurang delapan orang dibandingkan data kemarin.

Sementara di RSDC Pasar Rumput, ada 182 orang yang menjalani rawat inap.

"Jumlahnya berkurang 33 orang dibandingkan data kemarin," kata Aris.

Beban kerja berkurang

Terus berkurangnya jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet membuat tenaga kesehatan yang bekerja di sana bisa bernapas lega. Beban kerja berat yang sempat dirasakan akibat lonjakan kasus Covid-19 pada Juni lalu kini sudah tidak lagi dirasakan.

Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego MS mengatakan, saat ini jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di RS Wisma Atlet masih relatif sama dibandingkan saat lonjakan kasus sebulan lalu.

"Total ada 2.903 personil hari ini. Itu nakes dan seluruh relawan," kata Mintoro saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/8/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com