DEPOK, KOMPAS.com - Dibukanya mal di DKI Jakarta, meskipun secara terbatas, dikhawatirkan akan menimbulkan pergerakan warga ke Ibu Kota.
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyebut bahwa mereka perlu mengantisipasi hal ini, meski mengaku tak bisa berbuat banyak.
"Perlu diantisipasi ketika hanya Jakarta yang dibuka, antisipasi di akhir pekan," ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kepada wartawan, Jumat (14/8/2021).
Ia khawatir warga Depok, termasuk juga warga Bodetabek secara umum, akan ramai-ramai ke Jakarta pada akhir pekan ini seiring dibukanya mal.
Baca juga: Daftar 37 Mal di Jakarta yang Sediakan Sentra Vaksinasi
"Kami mohon perhatian juga, itu jangan sampai banyak warga-warga se-Jabodetabek menyerbu Jakarta," kata Dadang.
"Memang kita sulit ya (untuk menghalangi) karena itu kebutuhan mereka," ujarnya.
Dadang berharap, meskipun pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta mulai dibuka secara terbatas, namun warga Depok tetap memahami bahwa situasi masih pandemi.
"Kami berharap, karena sekarang pandemi masih terjadi, sebaiknya menghindari keramaian-keramaian dan membatasi mobilitas,"tutup Dadang.
Dibukanya mal di Jakarta merupakan salah satu bentuk uji coba pemerintah pusat terhadap penerapan PPKM Level 4.
Selain Jakarta, uji coba pembukaan mal juga dilakukan di Bandung, Semarang, dan Surabaya. Para pengunjung mal harus menunjukkan bukti telah divaksinasi Covid-19 dan terap menerapkan protokol kesehatan di dalam mal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.