Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Fraksi PKS Dorong Anies Longgarkan PPKM

Kompas.com - 15/08/2021, 11:47 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Achmad Yani mendorong Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melonggarkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena kasus Covid-19 mulai melandai.

Yani mengatakan, Anies sudah berjanji akan melakukan pelonggaran-pelonggaran apabila kasus mulai menurun.

"Dilihat pemerintah melakukan PPKM, nah kalau memang diperlakukan kalau sudah mulai landai kan Pak Gubernur janji juga akan melakukan pelonggaran-pelonggaran ya," kata Yani saat dihubungi melalui telepon, Minggu (15/8/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, F-PKS Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Revisi Perda Covid-19

Namun, Yani memberikan catatan, pelonggaran aktivitas harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga penularan Covid-19 bisa dicegah meski kegiatan ekonomi bergeliat.

Yani mengatakan, pelonggaran tersebut penting karena bisa menyelamatkan perekonomian warga yang babak belur selama PPKM darurat.

"Protokol kesehatan ini perlu harus diperhatikan karena masyarakat juga harus disiplin terhadap kondisi ini, bukan berarti setelah landai kita bebas! Tidak! Tetapi tetap prokes harus diperhatikan, agar ekonomi masyarakat bisa bangkit lagi selain juga kesehatan harus diperhatikan," ucap Yani.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Beban RS dan Nakes Berkurang tapi Ingat Pandemi Belum Berakhir

Anggota Komisi B DPRD DKI ini juga meminta Pemprov DKI Jakarta serius melaksanakan Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pengendalian Covid-19.

Menurut dia, jika eksekutif serius menjalankan perda yang sudah disahkan itu, kemungkinan benturan terkait penanganan Covid-19 dan kegiatan ekonomi bisa dihindari.

"Jadi yang dilakukan Pemprov DKI kita berharap agar perda pengendalian Covid itu betul-betul dilaksanakan," kata dia.

Sebagai informasi, DKI Jakarta dipastikan keluar dari zona merah risiko tinggi penyebaran Covid-19 sejak Jumat (13/8/2021) lalu. Kini DKI Jakarta berstatus zona oranye atau risiko sedang.

Baca juga: Saat Adam Deni Maafkan Jerinx tapi Ogah Damai...

Selain indikator zona merah lepas dari Jakarta, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) perawatan pasien Covid-19 turun di 33 persen, ICU di 59 persen.

Data teranyar per 14 Agustus 2021, kasus Covid-19 di Jakarta bertambah sebanyak 1.363 sehingga angka kumulatif kasus Covid-19 kini mencapai 839.260.

Pasien sembuh berada di angka 816.687, pasien dirawat 9.568 orang, dan total pasien meninggal 13.005 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com