TANGERANG, SELATAN, KOMPAS.com - Warga di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, mengeluhkan aroma tidak sedap seperti bau sampah sejak Minggu (15/8/2021) malam.
Bau tersebut diduga berasal dari aktivitas pengelolaan sampah yang berlangsung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang.
Ahmad Bustomi (29), warga di kawasan Sampora, Cisauk, Kabupaten Tangerang, mengatakan, aroma tidak sedap tercium ketika dia keluar dari kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Cisauk.
"Cium juga semalam pas kebetulan turun di (Stasiun) Cisauk sama istri sama anak," ujar Ahmad, Senin (16/8/2021).
Baca juga: Video Viral Ambulans Dihalang-halangi Saat Bawa Bayi Kritis di Jatinegara, Kini Sudah Damai
Ahmad menduga, bau sampah tersebut berasal dari TPA Cipeucang. Meski begitu, bau tersebut tidak setajam sebelumnya, ketika penampungan sampah tersebut longsor pada 2020.
"Lumayan tapi enggak nyengat parah kayak pas longsor. Sekarang selewatan-selewatan saja itu pas malam," singkatnya.
Menanggapi hal itu, Kepala UPT TPA Cipeucang Tain Setiawan menjelaskan, aroma tidak sedap yang tercium oleh warga muncul akibat penataan tumpukan sampah di TPA Cipeucang.
"Sementara ini memang kami ada aktivitas pemadatan sampah, karena kan otomatis sampah itu harus kami rapikan ya dan kami tata," ujar Tain saat dihubungi.
Akibat penataan tersebut, kata Tain, gas metana dari tumpukan sampah yang dipindahkan dan dipadatkan di lokasi lain itu keluar dan berembus ke kawasan sekitar.
"Kalau enggak ada aktivitas pemadatan atau penataan, katakanlah, tidak akan bau," ucap Tain.
Kendati demikian, Tain mengeklaim bahwa pihaknya sudah berupaya meminimalkan aroma tidak sedap dari gas metana selama aktivitas berlangsung.
Hal tersebut dilakukan dengan menyiram atau menyemprotkan cairan kimia untuk mengurangi bau dari gas metana yang berembus ke kawasan sekitar.
Baca juga: Terus Berkurang, Jumlah Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Tersisa 1.503
"Kan sampah harus kami tata sedemikian rupa. Setelah itu, kami selalu berupaya dan berusaha semaksimal mungkin kami semprot dengan obat (cairan) penghilang bau," kata Tain.
"Namun, untuk meminimalisir saja. Kalau katakanlah untuk menghilangkan bau sampah, kayaknya kan enggak mungkin," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.