TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus dugaan rekayasa formulir screening Covid-19 terhadap pasien di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan, Banten, diklaim baru satu kali terjadi.
Hal tersebut disampaikan Humas RSU Tangerang Selatan, Lasdo ketika mengungkapkan hasil penyelidikan sementara kasus rekayasa screening Covid-19 yang dikeluhkan seorang pasien.
"Sampai saat ini tidak ada data insiden yang sama di Tim Keselamatan Pasien rumah sakit," ujar Lasdo kepada Kompas.com, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: RSU Tangsel Akui Adanya Rekayasa Screening Covid-19 Seorang Pasien oleh Oknum Petugas
Saat ini, lanjut Lasdo, pihaknya akan melakukan evaluasi internal sekaligus memberikan pembinaan kepada oknum petugas yang merekayasa formulir screening Covid-19 tersebut.
Dia berharap tindak lanjut yang dilakukan saat ini bisa meningkatkan perlindungan dan keamanan pasien, sekaligus mencegah kejadian serupa terulang kembali.
"Mengenai kelalaian petugas tersebut akan dilakukan pembinaan sesuai rekomendasi tim keselamatan pasien rumah sakit, untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali dan meningkatkan patient safety rumah sakit," pungkasnya.
Sebelumnya, keluarga pasien di RSU Tangerang Selatan mengungkap dugaan rekayasa formulir screening terkait Covid-19.
Kala itu, pasien bersangkutan melakukan screening untuk persyaratan sebelum persalinan.
AM, suami pasien, menceritakan bahwa dugaan rekayasa bermula ketika dia bersama sang istri datang ke RSU Tangerang Selatan pada Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Selidiki Rekayasa Screening Covid-19, RSU Tangsel Klaim Tak Temukan Risiko Bahayakan Pasien
Setelah itu, keduanya mengurus administrasi pendaftaran dan mendapatkan formulir screening terkait Covid-19 yang harus difotokopi sebagai persyaratan.
"Kami pemberkasan pendaftaran kan, habis itu disuruh fotokopi," ujar AM saat dikonfirmasi, Jumat.
Saat melihat dan mempelajari dokumen itu, AM justru mendapati formulir screening Covid-19 tersebut telah diisi oleh petugas.
Padahal, kata AM, sang istri belum diwawancarai atau dimintai keterangan mengenai kondisi kesehatannya oleh petugas tersebut.
"Pas kami lihat, kami pelajari berkasnya itu kok sudah terisi. Ditulis, diceklis sama mereka. Saya tanyakan ke istri, katanya belum ditanyakan," kata AM.
AM yang curiga lalu mempertanyakan kepada petugas mengapa formulir tersebut sudah terisi lengkap.