JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi menilai pembukaan sentra vaksinasi besar tidak cukup efektif menjaring warga Ibu Kota untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Kita analisis ternyata sentra vaksin besar tidak efektif, mengapa? Ternyata yang divaksin banyak orang di luar Jakarta,” kata Hengki seperti dilansir Warta Kota, Sabtu (21/8/2021) sore.
Hengki menilai ketidakefektifan ini bisa dilihat dari data jumlah warga yang telah divaksin.
Data resmi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, vaksinasi di Jakarta Pusat sudah melebihi target atau mencapai 190 persen.
Baca juga: Dinkes DKI Akui Harga Tes PCR Belum Sepenuhnya Turun Sesuai Instruksi Jokowi
Namun angka itu muncul karena banyaknya warga dengan KTP non DKI yang mengikuti vaksinasi di wilayah Jakarta Pusat. Setidaknya 50 persen dari penerima vaksin adalah warga luar Jakarta.
"Setelah dicek di daftar Nomor Induk Kependudukan (NIK) itu hanya 50 persennya saja (yang merupakan warga Jakarta Pusat),” kata Hengki.
Hengki menilai fenomena ini bisa terjadi karena di Jakarta Pusat banyak tinggal warga pendatang yang ber-KTP luar daerah. Selain itu, banyak juga warga luar Jakarta yang datang ke wilayah Jakarta Pusat khusus untuk mendapat vaksinasi.
“Sentra-sentra vaksin besar ini justru didatangi banyak orang di luar DKI. Bahkan jauh dari Lampung datang ke sini untuk vaksin karena di daerah susah,” ujar Hengki.
Baca juga: Harga Tes PCR Belum Turun, Dinkes DKI Masih Beri Kesempatan Habiskan Stok Reagen Lama