Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

P2G Nilai Jakarta Siap Sekolah Tatap Muka Terbatas pada 30 Agustus 2021

Kompas.com - 25/08/2021, 18:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menilai DKI Jakarta relatif siap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Penilaian tersebut didasari sejumlah faktor di Jakarta, antara lain berkait perkembangan kasus Covid-19 dan vaksinasi, meski ada catatan.

“DKI sudah ujicoba dua kali sejauh ini. Kami nilai PTM terbatas di DKI Jakarta itu relatif sukses. Karena sudah rata-rata siap persiapannya,” ujar Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim saat dihubungi, Rabu (25/8/2021) sore.

Baca juga: Hambatan Ini Mengadang Rencana PTM Terbatas di Kota Tangerang

Satriwan menyebutkan, jumlah guru dan siswa berusia 12-17 tahun di Jakarta yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 mencapai 95 persen. Sementara itu, dosis vaksinasi kedua masih di bawah 50 persen.

“Mereka (sekolah-sekolah di Jakarta) sudah menyiapkan sarana pendukung. Dari 11 poin yang daftar ceklist sudah dipenuhi,” kata Satriwan.

Satriwan menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan telah melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah terkait 11 persiapan yang telah disyarakatkan. Sekolah-sekolah di Jakarta, lanjutnya, sudah relatif siap dibandingkan sekolah-sekolah di daerah lain.

Baca juga: Tangsel PPKM Level 3, Mayoritas Sekolah Belum Siap Gelar PTM Terbatas

“Artinya sarana dan prasarana protokol sudah siap dibanding daerah lain. Sekolahnya lho. Kami lihat dari aspek vaksinasi sudah relatif terpenuhi. Guru-guru dan anak relatif sudah cepat divaksin,” kata Satriwan.

Namun, P2G menyebut positivity rate di DKI Jakarta bisa jadi persoalan. Sebab, tingkat positivity rate di DKI Jakarta masih berkisar 8-10 persen.

“Tiga hari ini masih 8-10 persen, artinya masih relatif berbahaya walaupun sudah level 3. Padahal WHO beri rekomendasi 5 persen positivity rate yang aman,” kata Satriwan.

Satriwan menyebutkan, ia yakin orangtua siswa juga mengizinkan anaknya sekolah. Meski demikian, ia tetap menghormati orangtua yang belum mengizinkan anaknya sekolah.

Baca juga: Kasus Covid-19 pada Anak Meningkat, FSGI: PTM Terbatas Juli 2021 Wajib Ditunda

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai proses pembelajaran atau sekolah tatap muka terbatas pada Senin (30/8/2021) mendatang.

Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dimulai pekan depan karena harus melalui pembahasan yang komperhensif.

"Baru saja kami membahas komperhensif ya, bahwa kami memang menyiapkan untuk sekolah-sekolah melaksanakan PTM terbatas, rencana mungkin minggu depan karena menunggu SK (Surat Keputusan) dari Bu Kepala Dinas," kata Taga melalui telepon, Selasa (24/8/2021).

Taga menjelaskan, Dinas Pendidikan melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka sebelum puncak pandemi berlangsung.

Dia mengatakan beberapa sekolah yang sudah melakukan uji coba siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas kembali dan dibuka secara bertahap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com