TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang mengeklaim, infrastruktur penunjang skema pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah di wilayah tersebut telah disiapkan sejak Desember 2020.
Sebagaimana diketahui, Kota Tangerang yang tengah menerapkan PPKM level 3 itu rencananya bakal menggelar PTM terbatas.
Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin berujar, pihaknya telah menyiapkan infrastruktur penunjang PTM karena skema belajar di sekolah juga sempat direncanakan pada Desember 2020.
Baca juga: Hambatan Ini Mengadang Rencana PTM Terbatas di Kota Tangerang
Namun, karena pada Januari-Februari 2021 ada lonjakan kasus Covid-19, PTM kemudian dibatalkan.
"Sebenarnya dari Desember (2020) kemarin, kami udah siap ya segala sesuatunya, infrastrukturnya, guru-gurunya, udah siap," papar Jamaludin melalui sambungan telepon, Rabu (25/8/2021).
"Cuma karena kondisi di Januari dan Februari (2021) ternyata angka Covid-19-nya makin banyak, akhirnya enggak jadi," sambungnya.
Meski demikian, Jamaludin menyatakan bahwa pihaknya hingga saat ini belum menentukan waktu pelaksanaan simulasi serta PTM di Kota Tangerang.
Kini pihaknya tengah menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Di satu sisi, untuk simulasi tersebut, Dindik Kota Tangerang memastikan bahwa pelajar SMP yang bakal belajar di sekolah hanya 50 persen per kelasnya.
"Iya betul itu, kita 50-50 dulu siswanya," ucap dia.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sebelumnya mengaku, pihaknya menemukan hambatan untuk melaksanakan PTM terbatas.
Hambatan tersebut yakni jumlah pelajar SMP dan SMA di wilayahnya yang telah menerima vaksin Covid-19 baru 50 persen, setidaknya hingga saat ini.
Baca juga: Kisah Pilu Kurir Barang, Upah Dipangkas hingga Bertaruh Nyawa di Tengah Pandemi...
Pemkot kemudian kembali melakukan sosialisasi agar para pelajar mau menerima vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, pelajar yang diizinkan mengikuti uji coba PTM nantinya adalah mereka yang telah disuntik vaksin.
Adapun tenaga pendidik yang diizinkan mengajar nantinya adalah mereka yang juga telah divaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.