Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka di Tangsel Akan Dimulai Awal September 2021

Kompas.com - 26/08/2021, 12:19 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di Tangerang Selatan rencananya akan dimulai pada awal September 2021.

Pihak sekolah diminta untuk mempersiapkan diri.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taryono menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai teknis PTM secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.

Untuk tahap awal, PTM akan dilaksanakan di sekolah-sekolah yang sudah dinyatakan siap berdasarkan hasil asesmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Dinas Kesehatan.

"Ini kan terbatas, terbatas pada lembaga pendidikan yang benar-benar sudah siap. Guru dan peserta didiknya telah divaksin. Jadi tidak semua sekolah," ujar Taryono saat dihubungi, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Terbatas di Jakarta, Anies: Keselamatan Paling Utama

Taryono enggan menyebutkan secara pasti tanggal dimulainya pelaksanaan PTM secara terbatas.

Dia hanya menyebut bahwa kegiatan tersebut harus bisa digelar paling lambat awal September 2021.

Dia meminta sekolah yang sudah dinyatakan siap menggelar PTM untuk lebih mempersiapakan diri, dan memastikan fasilitas penunjang protokol kesehatan tersedia.

"Mudah-mudahan di awal September bisa dilaksnakan. Tanggalnya belum. Intinya kami hati-hati, dipersiapkan dengan tepat. Kemudian harus dipastikan juga protokol kesehatan dan SOP (standar operasional prosedur) PTM bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Tangerang Selatan sudah turun statusnya ke level 3.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Terbatas di Kota Bekasi Direncanakan Digelar Pekan Depan

Dengan begitu, PTM secara terbatas sudah boleh dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie sebelumnya menjelaskan, terdapat sejumlah sekolah yang sudah melaporkan kesiapannya dengan mengisi data pokok pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Meski begitu, masih cukup banyak sekolah mulai dari jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP yang belum siap, bahkan belum sama sekali mengisi Dapodik.

"Dari 833 PAUD/TK, 117 sekolah pada prinsipnya sudah siap. Tetapi ada 173 lainnya yang belum siap. Kemudian SD negeri dan swasta, dari total 318 sekolah sebanyak 81 siap. Sementara 189 belum," ujar Benyamin dalam keterangan suara yang diterima, Rabu (25/8/2021).

"Jenjang SMP. Dari 130 SMP negeri dan swasta yang ada, 53 sudah siap menggelar PTM, dan 70 belum siap. Selebihnya belum mengisi laman Dapodik," sambung Benyamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com