Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM Tatap Muka di Jakut, Guru Diingatkan Awasi Siswa agar Tak Abaikan Prokes

Kompas.com - 30/08/2021, 13:44 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMKN 12 Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/8/2021).

Setibanya di lokasi pada pukul 10.30 WIB, Ali langsung menyapa para murid yang sedang belajar di dalam kelas.

"Assalamualaikum, gimana senang enggak belajar lagi di sekolah?" tanya Ali kepada para siswa.

"Senang, Pak," jawab para siswa serentak.

Baca juga: Dukung PTM Terbatas, Orangtua Siswa SDN Lebak Bulus 04: Belajar Online Bikin Pusing, Anak Kayaknya Tak Pintar-pintar

Ali kemudian memberikan pesan-pesan kepada para siswa agar tetap menjaga protokol kesehatan dan terus semangat mengejar cita-cita.

Ali menyebutkan, pembelajaran tatap muka di sekolah bisa memberikan motivasi bagi para siswa untuk lebih semangat mengikuti pembelajaran yang selama ini berlangsung secara daring.

"Hari ini meninjau pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 12, berjalan baik dengan protokol kesehatan yang disiplin. Mudah-mudahan bisa dipertahankan seperti ini," kata Ali saat diwawancara usai menyapa para siswa.

Ali juga mengingatkan para guru untuk selalu mengawasi penerapan protokol kesehatan (prokes) selama PTM terbatas.

"Awasi betul, jangan sampai anak-anak ada yang abai prokes, mudah-mudahan ini tetap berjalan sehingga anak-anak yang belajarnya bosan di rumah, (PTM) ini bisa menambah motivasi mereka dalam belajar," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Para Siswa Senang Sekolah Tatap Muka: Bertemu Teman dan Guru, Lebih Mudah Belajar

Adapun SMKN 12 merupakan satu dari 65 sekolah di Jakarta Utara yang menjalani PTM terbatas pada hari ini.

Terdapat 6 kelas yang terdiri dari 18 siswa di masing-masing kelas.

Dari 215 siswa kelas 12, ada 108 murid yang mengikuti pembelajaran tatap muka, sedangkan sisanya tetap belajar secara online dari rumah.

Proses pembelajaran tatap muka berlangsung dari pukul 07.15 WIB hingga 11.30 WIB setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

Baca juga: Seorang Siswa SMK 32 Dipulangkan Saat Hari Pertama PTM Terbatas Digelar

Ali menambahkan, sekolah-sekolah yang akan menjalani PTM di wilayahnya akan terus bertambah setelah melalui proses asesmen.

"Ya kemungkinan pertambahannya ini kan ada asesmen ya, dari sarana prasarananya, semuanya termasuk guru-gurunya dilatih bagaimana caranya blended learning ini, bagaimana mengajar anak-anak secara luring dan daring," ucap Ali.

"Kemudian adalah yang penting izin dari orangtua, apabila ini lengkap maka sekolah itu bisa pembelajaran tatap muka. Jadi kemungkinan bertambah lagi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com