Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, 50 Penyintas Kanker dan Pendertia Hemofilia Bakal Divaksinasi Covid-19

Kompas.com - 31/08/2021, 08:53 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 50 penyintas kanker dan penderita hemofilia bakal menerima vaksin Covid-19 di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, pada Selasa (31/8/2021) ini.

Ketua Yayasan Amaryllis Kirana Asep Ruswiadi berujar, seluruh penyintas kanker dan penderita hemofilia sasaran vaksinasi adalah mereka yang berusia di antara 12-17 tahun.

Mereka akan divaksin Covid-19 sekitar pukul 09.00 WIB hari ini.

"Anak-anak yang penyintas kanker dan hemofilia yang sudah sembuq yang akan disuntik vaksin hari ini di RSUD Kabupaten Tangerang," tuturnya melalui sambungan telepon, Selasa.

Baca juga: UPDATE 30 Agustus: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 16,96 Persen dari Target

Kata Asep, penyuntikan dosis pertama untuk 50 orang itu akan menggunakan vaksin Pfizer.

Dia menjelaskan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi penyintas kanker yang akan disuntik vaksin.

Beberapa di antaranya adalah kadar Hb darah serta jumlah trombosit yang normal, telah melewati enam bulan dari masa pengobatan atau dinyatakan sembuh, dan sedang tidak mengonsumsi obat tertentu.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Pasien Kanker, 700 Orang Disuntik Dosis Pertama

Sementara itu, lanjut Asep, persyaratan yang harus dipenuhi oleh penderita hemofilia berbeda dengan persyaratan yang dipenuhi penyintas kanker.

"Kalau yang hemofilia beda, yang hemofilia harus disuntik konsentrat dulu agar tidak ada pendarahan. Ada penanganan khusus," ungkapnya.

Asep menambahkan, akan ada dokter khusus dari RSUD Kabupaten Tangerang yang mendampingi sebelum hingga sesudah proses vaksinasi ke-50 anak tersebut.

Dilansir dari Antara, vaksinasi Covid-19 kepada penyintas kanker telah dilaksanakan di Indonesia sejak Februari 2021.

Namun, berdasarkan catatan, masih sedikit penyintas kanker yang divaksin Covid-19 hingga saat ini.

Ketua Umum Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) Walta Gautama mengatakan, ada dua kemungkinan minimnya penyintas kanker yang disuntik vaksin.

Dua kemungkinan itu adalah penyintas kanker takut divaksin dan tenaga medis takut memvaksin penyintas kanker.

Di satu sisi, pasien kanker padat berisiko terpapar Covid-19 serta mengalami gejala berat hingga menyebabkan kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com