Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Harap PTM Terbatas Mampu Ajarkan Siswa untuk Taat Prokes

Kompas.com - 01/09/2021, 07:53 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menjadikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bagi siswa SD dan SMP sebagai cara untuk mengajarkan akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, pelaksanaan PTM yang akan dilaksanakan dengan menggunakan prokes ketat dan diharapkan dapat di ingat oleh siswa, lalu diterapkan di rumah.

"Kita tetapkan disiplin sekolah agar bisa nanti diterapkan di masyarakat agar ketika main dia mengingat untuk prokesnya," ujar inay saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: 66 SMP di Kota Bekasi Siap Gelar Sekolah Tatap Muka Besok

Inay berujar, pihaknya akan terus melakukan edukasi dan memberikan pemahaman kepada siswa akan prokes yang ketat.

Selain adanya edukasi, Inay berharap seluruh pihak mampu mengingatkan siswa sekolah dasar agar menerapkan prokes.

"Tugas kita bersama untuk mengingatkan, dan kita harus benar-benar memberikan edukasi dan pemahaman kepada siswa yang kedua kita juga harus menetapkan prokes, mudah-mudahan kalau disekolah udah bisa disiplin insya Allah, di masyarakat ketika dia bermain insya Allah," ujarnya.

Baca juga: Besok, Pemkot Bekasi Mulai Kembali Sekolah Tatap Muka

Hal ini rasanya perlu dilaksanakan setelah rencana Pemkot Bekasi dalam melaksanakan PTM pada September 2021.

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Bekasi dengan Nomor: 420/6378/Setda.Tu tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas Masa Pandemi Covid-19 Pada Satuan Pendidikan Paud, SD/MI, dan SMP/MTS Se–Kota Bekasi Tahun Ajaran 2021/2022.

Keputusan itu diambil setelah Kota Bekasi berstatus level 3 pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Proses pembelajaran tatap muka di Kota Bekasi, kita akan mulai pada Rabu besok (1/9/2021)," ujar Inay.

Inay berujar, pada 1 September 2021 pihaknya akan memulai proses pembelajaran untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Sedangkan untuk kategori tingkatan lainnya akan menyusul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com