Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 Pelajar di Puspemkot Tangerang Timbulkan Kerumunan Orangtua

Kompas.com - 01/09/2021, 14:31 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 untuk pelajar di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang pada Rabu (1/9/2021) menimbulkan kerumunan masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar vaksinasi massal untuk 8.632 pelajar di Puspemkot Tangerang pada Rabu ini.

Pantauan Kompas.com pada pukul 10.50 WIB, pihak yang berkerumun adalah para orangtua siswa yang menunggu anaknya masing-masing disuntik vaksin Covid-19.

Mereka berkerumun di sisi selatan Puspemkot Tangerang karena Pemkot Tangerang tidak menyediakan ruang tunggu khusus untuk orangtua.

Baca juga: Jelang PTM, 8.632 Pelajar di Kota Tangerang Ikut Vaksinasi Covid-19 Massal

Banyak orangtua siswa yang berdempet-dempetan saat menunggu anaknya keluar dari salah satu pintu keluar gedung pemerintahan tersebut.

Mereka tidak menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, hanya memakai masker.

Para petugas dari kepolisian, Satpol PP, dan petugas sekuriti Puspemkot Tangerang yang berjaga di lokasi tersebut tidak mengingatkan para orangtua murid untuk jaga jarak.

Para orangtua murid itu dibiarkan melanggar protokol kesehatan.

Selain dipenuhi orangtua murid, di sisi selatan Puspemkot juga terdapat beberapa pedagang kaki lima (PKL).

Baca juga: Jelang PTM, Baru 30 Persen Pelajar di Kota Tangerang Divaksinasi Covid-19

Salah satu orangtua murid mengaku sedang menunggu anaknya divaksinasi Covid-19. Dia mengaku khawatir ada di antara kerumunan tersebut.

"Iya, takut juga nih. Semoga anak saya cepat divaksin trus cepat keluar aja deh," ungkap perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu, Rabu.

Rafiandi, seorang wali murid, mengaku sedang menunggu sepupunya disuntik vaksin.

Dia telah menunggu di Puspemkot Tangerang sejak sekira pukul 10.00 WIB.

"Udah nunggu lumayan lama di sini. Mungkin ya sekitar 30 menit sampai satu jam lagi ya selesainya," kata dia.

Rafiandi mengaku khawatir kerumunan tersebut dapat menimbulkan klaster baru Covid-19. Pasalnya, Rafiandi sendiri belum disuntik vaksin Covid-19.

Baca juga: Ikut Vaksinasi Covid-19 Massal, Pelajar di Kota Tangerang Berharap PTM Segera Terlaksana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com