Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunda Vaksinasi Mahasiswa di Kota Tangerang, Dinkes Tunggu Data dari Dinas Pendidikan

Kompas.com - 01/09/2021, 14:31 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menunda pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal untuk mahasiswa di wilayah itu.

Mulanya, mahasiswa di Kota Tangerang diwacanakan menerima vaksin pada 31 Agustus-1 September 2021.

Namun, vaksinasi massal itu harus ditunda dan akhirnya digelar pada 1-2 September 2021, dengan sasaran pelajar SMP dan SMA di Kota Tangerang.

Plt Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeini berujar, pihaknya tengah menunggu pendataan jumlah mahasiswa yang belum divaksin dari Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang.

"Ini, mahasiswa, kita masih nunggu data dari Dindik," ucapnya saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Total 36 Simpatisan Rizieq Shihab Diamankan Usai Demo Ricuh, 4 Orang Anak-anak

Dia mengungkapkan, Dinkes Kota Tangerang hanya bertugas dalam hal medis, yaitu pemberian vaksinasi Covid-19 dan tidak melakukan pendataan terhadap para mahasiswa.

"Jadi, sasaran vaksinasi kita minta ke Dindik untuk meminta informasi ke perguran tinggi terkait berapa mahasiswa yang belum tervaksin," papar Dini.

Meski demikian, menurut dia, banyak mahasiswa di Kota Tangerang yang telah mengikuti vaksinasi secara mandiri melalui puskesmas atau sentra vaksinasi lain di wilayah tersebut.

"Umumnya kalau mahasiswa sudah ikut divaksin di sentra vaksin atau puskesmas," katanya.

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah Banten Abas Sunarya sebelumnya berujar, dari total 53.000 mahasiswa dan dosen di 29 universitas swasta di Kota Tangerang, sebanyak 70-80 persen di antaranya telah divaksinasi.

Baca juga: Baliho dan Tiang di Jalan Cirendeu Ambruk, Saksi: Kabel Tersangkut Bus TransJakarta

"Sisanya kurang lebih 20-30 persen belum (divaksin). Dosen rata-rata sudah dua kali. Banyak yang mahasiswa sudah sekali (divaksin), tapi ada juga yang belum," kata Abas, Selasa.

Meski masih ada siswa dan dosen yang belum divaksin, universitas swasta di Kota Tangerang telah diizinkan untuk menerapkan skema pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Rabu ini.

Di satu sisi, universitas swasta tidak diperkenankan menggelar simulasi PTM untuk seluruh mata kuliah.

Beberapa bentuk pembelajaran yang boleh dilaksanakan secara langsung adalah kelas praktikum dan bimbingan tugas akhir (skripsi, tesis, dan lainnya).

Di dalam satu kelas praktikum maksimal hanya ada 1/3 mahasiswa.

Untuk kelas biasa, pembelajaran teori, masih harus menerapkan belajar secara daring (online).

"Yang paling utama itu kelas praktik. Kalau kelas teori (secara) online," ucap Abas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com