Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Klaim Penurunan Muka Tanah di Jakarta Berkurang

Kompas.com - 02/09/2021, 16:12 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, penurunan muka tanah di Jakarta mulai berkurang. Penurunan muka tanah mulai berkurang sejak 2007-2017, khususnya di wilayah pesisir Jakarta.

"Bergerak dari 2007-2017 itu cenderung menurun, laju penurunannya menurun jadi tidak di atas 10 sentimeter per tahun," kata Yusmada dalam acara webinar, Kamis (2/9/2021).

Yusmada mengatakan, data tersebut didapat dari Laboratorium Geodesi ITB. Wilayah pesisir Jakarta cenderung mengalami penurunan di bawah 10 sentimeter per tahun seperti di wilayah Muara Baru Jakarta Utara.

Baca juga: Anies Klaim Penurunan Muka Tanah Berkurang dari 20 Titik Jadi 5 Titik

Wilayah tersebut sempat mengalami penurunan muka tanah 20 sentimeter per tahun terhitung 1997-2011. Kemudian berkurang menjadi 12 sentimeter di tahun 2011-2018.

"Ini menunjukan penurunan tanah di Jakarta masih terjadi tapi laju kedalamannya atau tingkat penurunannya sudah berkurang," ujar Yusmada.

Yusmada mengklaim, berkurangnya penurunan muka tanah merupakan keberhasilan Pemprov DKI Jakarta membangun jaringan perpipaan untuk suplai air bersih di Jakarta.

"Ini tentu karena apa, karena salah satunya adalah dengan memastikan suplai air perpipaan, satu hal, kedua berupaya mengendalikan penggunaan air tanah," ujar dia.

Baca juga: Penurunan Muka Tanah hingga Cagar Budaya Buat Proyek MRT Fase 2 Lebih Sulit

Sedangkan untuk kedalaman pesisir Jakarta, Yusmada menyebut sudah ada delapan wilayah yang berada di bawah permukaan laut di tahun 2020.

Kamal muara misalnya, berada di minus 0,30 meter di bawah permukaan laut (MDPL); Tanjungan minus 0,30 MDPL; Pluit minus 1,35 MDPL; Muara Baru minus 1,00 MDPL; Gunung Sahari minus 0,50 MDPL; Ancol minus 0,20 MDPL; Marunda minus 0,10 MDPL, dan Cilincing minus 0,10 MDPL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com