Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik Tangsel Dahului Nakes Terima Vaksin Booster, IDI: Cederai Rasa Banyak Pihak

Kompas.com - 03/09/2021, 08:19 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten menilai tindakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan Taryono telah mencederai rasa banyak pihak lantaran sudah menerima suntikan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

Ketua ID Banten Budi Suhendar mengatakan, tindakan yang dilakukan Taryono merupakan bentuk sikap tidak disiplin terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Pasalnya, pejabat tersebut sudah mendahului tenaga kesehatan (nakes) yang sampai saat ini belum seluruhnya disuntik booster Covid-19.

Baca juga: Pejabat Pemkot Tangsel Mengaku Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Booster

"Perilaku tidak sesuai regulasi maupun kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah, oleh tokoh atau pejabat berdampak signifikan dalam mengupayakan budaya disiplin penanggulangan Covid-19 di masyarakat. Dan ini dapat mencederai rasa banyak pihak," ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (3/9/2021).

Menurut Budi, para pejabat daerah seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat untuk disiplin mengikuti aturan penanggulangan Covid-19, termasuk dalam hal vaksinasi booster yang masih diprioritaskan untuk nakes.

Dia pun memperingatkan semua pihak agar tetap mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah, demi mensukseskan upaya penanganan Covid-19 yang sudah dijalankan saat ini.

Baca juga: 6.535 Nakes di Tangsel Tunggu Giliran Suntik Booster Covid-19

"Bersikap disiplin merupakan hal penting dalam mengupayakan suksesnya penanggulangan Covid-19," kata Budi.

"Diharapkan semua pihak terlebih tokoh maupun pejabat, dapat menjadi teladan dalam bersinergi mewujudkan dan menjalankan disiplin ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengaku sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.

Salah satunya adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan Taryono. Dia mengaku sudah disuntik vaksin dosis ketiga sekitar tiga pekan lalu.

"Alhamdulillah saya sudah vaksin Sinovac lengkap dua dosis. Booster-nya sudah juga, pakai Moderna," ujar Taryono, Jumat (27/8/2021).

Menurut Taryono, dia menjalani vaksinasi booster di rumah sakit karena aktivitasnya di lapangan cukup padat, yakni mengurus vaksinasi anak usia 12-17 tahun dan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Sudah lama itu, sekitar tiga mingguan lalulah, diundang ke rumah sakit. Kebetulan sudah booster karena kan aktivitas saya luar biasa," ungkap Taryono.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, pemerintah memprioritaskan vaksinasi dosis ketiga untuk Nakes karena kelompok tersebut berisiko tinggi terpapar Covid-19.

"Kalau sampai sekarang kebijakan kita adalah kita mengutamakan vaksinasi booster, vaksin ini untuk tenaga kesehatan," kata Nadia dalam diskusi virtual melalui kanal YouTube Antara TV Indonesia, Kamis (24/8/2021).

Sementara itu, lanjut Nadia, wacana untuk vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat umum dan pejabat negara perlu dikaji.

"Sampai sekarang di luar nakes ini kami belum memberikan untuk booster ketiganya," ujar dia.

Adapun pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor HK.02.01/I/1919/2021 yang ditetapkan 23 Juli 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com