DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok melalui dinas pendidikan akan tetap menyediakan layanan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada murid-murid yang tidak diizinkan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) okeh orangtuanya.
"Kita harus hargai kekhawatiran orangtua, jangan sampai mereka tidak diberikan kesempatan, nanti keliru," kata eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin ketika ditemui di SMPN 8 Kota Depok pada Selasa (7/9/2021).
"Kalau orangtua belum menyetujui ya kita sediakan layanan (PJJ). Kita berikan kesempatan bagi orangtua yang tidak mau anaknya tatap muka terbatas," ujarnya.
Thamrin menjelaskan, menyediakan layanan PJJ bagi mereka bukan urusan sulit.
Pasalnya, selama PTM terbatas diselenggarakan mulai Oktober 2021 nanti, para murid masuk sekolah hanya 2 hari selama seminggu. Dalam sehari, mereka hanya bersekolah selama 2 jam.
Thamrin mengungkapkan, sejauh ini, berdasarkan hasil survei awal, lebih dari 80 persen orangtua murid di Depok telah menyetujui anak-anaknya mengikuti PTM terbatas.
Hampir 20 persen orangtua yang menyatakan tak mengizinkan anaknya PTM terbatas diperkirakan masih belum siap menyanggupi peran yang harus mereka emban.
Baca juga: Asal Usul Nama Kota Depok
"Setujunya harus siap antar-jemput untuk anak SD, kemudian membekali masker cadangan. Jangan hanya setuju saja tapi mereka harus benar-benar siap membekali (makan dan minum), lalu juga (membawakan) masker cadangan," ungkap Thamrin.
"Yang belum setuju mungkin juga karena kekhawatiran atau kondisi anaknya juga mungkin sulit dikendalikan, kan ada was-was orangtua seperti itu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.