Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejari Tangsel Sebut 8 Napi dari Wilayahnya Tewas Dalam Kebakaran di Lapas Tangerang

Kompas.com - 09/09/2021, 15:39 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang Selatan menyatakan ada delapan narapidana atau napi dari wilayahnya yang menjadi korban dalam kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, pada Rabu (8/9/2021).

Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Tangerang Anggara Hendra Setya Ali mengungkapkan, pihaknya sudah mendata narapidana yang sedang menjalani masa hukuman di Lapas tersebut saat kebakaran terjadi.

"Dari 41 korban jiwa itu, kemudian hari ini bertambah 3, kami crosscheck. Untuk warga binaan yang dari Tangerang Selatan bagaimana," ujar Anggara saat diwawancarai, Kamis (9/8/2021).

Baca juga: Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Kejari Tangsel Cek Tahanannya yang Mungkin Jadi Korban

Dari total 44 korban jiwa itu, kata Anggara, delapan di antaranya diketahui merupakan napi yang perkaranya ditangani Kejari Tangerang Selatan.

Menurut Anggara, delapan korban sebelumnya terjerat tindak pidana narkoba yang kasusnya bergulir pada 2018-2020 dan kini sudah berkekuatan hukum tetap

"Kemarin setelah dicek itu warga binaan yang dulu berperkara di sini ada tujuh orang. Yang dari awal berperkara di sini. Terus tadi pagi kan ada tambahan tiga orang yang meninggal, satu di antaranya dari sini," pungkasnya.

Adapun peristiwa kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang terjadi pada Rabu pukul 01.50 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 03.30 WIB.

Baca juga: Posko Pendampingan Didirikan buat Napi yang Selamat pada Kebakaran di Lapas Tangerang

Saat api berkobar, semua kamar sel di Blok C2 dalam keadaan terkunci. Oleh karena itu, sejumlah narapidana tidak dapat menyelamatkan diri.

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengungkapkan bahwa saat ini penyebab kebakaran di Lapas Tangerang diduga akibat korsleting listrik.

"Dugaan sementara adalah karena persoalan listrik arus pendek, namun demikian, sekarang Puslabfor Polri, Dirkrimum Polda Metro Jaya sedang meneliti sebab musabab dari kebakaran tersebut," ujar Yasonna.

Sementara ini, jumlah narapidana yang tewas akibat kebakaran pada Rabu dini hari itu sebanyak 44 orang. Sebanyak 42 orang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan dua korban lain merupakan warga negara asing (WNA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com