Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM Terbatas, Ruang Kelas SMK Negeri 6 Tangsel Cukup untuk Tampung Siswanya

Kompas.com - 10/09/2021, 13:26 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten belum akan menyewa kembali ruang kelas di SMP swasta untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas SMK Negeri 6 Tangerang Selatan.

Untuk diketahui, sekolah kejuruan tersebut berencana menggelar kembali kegiatan sekolah tatap muka pada 13 September 2021.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten Tabrani mengatakan, PTM terbatas untuk tingkat SMA/SMK bakal berlangsung hanya untuk mata pelajaran tertentu. Jumlah siswa yang hadir ke sekolah juga masih sangat terbatas.

"PTM-nya kan masih secara terbatas. Siswa yang masuk juga masih dibatasi. Apalagi kalau di SMK itu prioritas PTM-nya mata pelajaran esensial, itu produktif atau praktik. Kemudian mata pelajaran adaptif," ujar Tabrani saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Pemkot Tangsel Pertimbangkan Gelar PTM Terbatas Jenjang TK-SD Mulai 13 September 2021

Dengan begitu, kata Tabrani, ruang kelas yang kini dimiliki SMK Negeri 6 Tangerang Selatan dirasa cukup untuk menampung para siswa selama PTM terbatas.

Ruang kelas milik SMP swasta yang biasa untuk kegiatan belajar mengajar pun belum akan disewa kembali selama PTM secara terbatas berlangsung.

"Dengan begitu diasumsikan ruang yang ada dengan pembelajaran tatap muka yang terbatas, insyaallah masih bisa terpenuhi. Jadi kalau sekarang PTM terbatas belum sewa dulu," kata Tabrani.

SMK Negeri 6 Tangerang Selatan sudah berusia sekitar enam tahun. Namun, sekolah yang berdiri sejak 2016 itu hingga kini kekurangan ruang kelas.

Selama bertahun-tahun, para siswa dan guru di sekolah kejuruan tersebut melakukan aktivitas belajar mengajar dengan mengandalkan ruang-ruang seadanya.

Baca juga: Anies Pastikan Selama Uji Coba PTM Tak Ada Kasus Penularan Covid-19

SMK Negeri 6 Tangerang Selatan sendiri berlokasi di Jalan Griya Asri, Serpong Utara. Letaknya berada persis di sudut lapangan SD Negeri Jelupang 02.

Bangunan sekolahnya memiliki tinggi dua lantai yang disekat menjadi delapan ruangan. Lorong-lorongnya tampak sesak, dipenuhi perabotan kelas mulai dari meja, kursi, hingga lemari kaca berisi piagam penghargaan para siswa.

Enam ruang di antaranya difungsikan sebagai ruang kelas. Jumlah ruang kelas tak sepadan dengan jumlah siswa yang kini sudah mencapai 716 orang.

Alhasil, sebagian besar murid harus mengikuti kegiatan belajar tatap muka dengan menumpang di ruang kelas milik SMP swasta yang telah disewa.

"Kalau tatap muka biasa kami pinjam ruang kelas SMP Al-Hasaniyah. Kami sewa," ujar Wakil Kepala SMK Negeri 6 Tangerang Selatan Bidang Kurikulum Yurry Matufira saat ditemui, Selasa (7/9/2021).

Yurry bercerita, sejak berdiri pada 2016 silam, SMK Negeri 6 Tangerang Selatan hanya memiliki satu gedung utama dengan enam ruang kelas di dalamnya.

Belum ada penambahan ruang kelas, meski setiap tahun pihak sekolah selalu mengajukan pembangunan gedung baru ke Pemerintah Provinsi Banten.

"Kami sudah usulkan dari 2016. Lalu 2017 kami usulkan lagi, masuk prioritas. Kemudian 2018 masuk proses dokumen, 2019 juga. Setiap tahun itu kami pasti mengusulkan," ungkap Yurry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com