Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota F-Gerindra: Interpelasi Formula E Tak Mungkin Dilanjutkan

Kompas.com - 15/09/2021, 19:42 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif mengatakan, usulan hak interpelasi terkait Formula E sudah tak mungkin dilanjutkan.

Dia berdalih, secara politik pengajuan hak interpelasi tidak bisa diproses karena hanya didukung dua fraksi, yakni PDI-P dan PSI.

"Fakta secara politik itu sudah enggak mungkin karena enggak mungkin dilakukan pengesahan (hak interpelasi) yang tata tertibnya 50 plus 1," tutur Syarif saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Kadispora DKI Enggan Komentar soal Surat Potensi Tuntutan Arbitrase Formula E

Syarif mengatakan, usul hak interpelasi itu akan jalan di tempat karena tidak ada tindak lanjut dan dukungan dari fraksi lain selain dua pengusung interpelasi, yaitu fraksi PDIP dan fraksi PSI.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini menyebut Formula E bisa diselenggarakan karena rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak menghendaki ajang balap mobil itu dihentikan.

Rekomendasi BPK yang hanya meminta perbaikan studi kelayakan, kata Syarif, bisa diartikan sebagai bentuk persetujuan agar Formula E bisa tetap berlanjut.

"Itu sebetulnya (rekomendasi meminta untuk) teruskan Formula E," ujar dia.

Syarif juga yakin, Pemprov DKI Jakarta bisa membiayai ajang balap mobil listrik itu dengan rekomendasi yang diberikan KPK.

Pelibatan pembiayaan dari swasta dan BUMN bisa menjadi alternatif agar ajang tersebut bisa tetap berjalan tanpa membebani keuangan negara.

"Sekarang karena lagi ada pandemi maka cari swasta, tapi swasta jangan diartikan sebagai swasta murni, karena sumber pembiayaan bisa APBN, APBD atau BUMN," ujar dia.

Baca juga: Ditanya soal Formula E, Anies Melengos

Sebagai informasi, usulan penggunaan hak interpelasi atau hak bertanya langsung anggota Dewan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi diserahkan kepada pimpinan anggota DPRD DKI Jakarta Kamis (26/8/2021) pekan lalu.

Usulan hak interpelasi ditandatangani oleh 33 anggota Dewan dari dua fraksi, yaitu fraksi PDIP sebanyak 25 anggota Dewan dan 8 anggota Dewan dari Fraksi PSI.

Hingga saat ini belum ada kemajuan pembahasan terkait usulan interpelasi disebabkan memasuki masa reses anggota DPRD DKI Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya membantah pertemuan Gubernur Anies dan perwakilan 7 fraksi DPRD DKI untuk meminta dukungan menolak interpelasi Formula E.

Ada tujuh fraksi yang menolak hak interpelasi Formula E yakni Golkar, PKS, Demokrat, PAN, NasDem, Gerindra, dan PKB-PPP.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Pelunasan 5 Tahun Commitment Fee Formula E Akan Libatkan Swasta

Menurut Riza, interpelasi merupakan hak setiap anggota Dewan. Sementara itu, Pemprov DKI tidak bisa mengintervensi hak anggota dewan.

"Interpelasi itu kewenangan DPRD DKI, kami tidak mencampuri, tidak mengintervensi," ucap Riza.

Oleh karena itu, Riza mengaku menghargai sikap fraksi PDIP dan PSI yang mengajukan interpelasi terhadap rencana Anies menggelar Formula E pada 2022 mendatang.

"Jadi, masalah interpelasi itu masalah kewenangan oleh teman-teman DPRD, sesuai aturan ketentuan bagi yang mengusulkan bagi yang tidak ikut, itu hak teman-teman DPRD," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com