JAKARTA, KOMPAS.com - "Api sudah mulai masuk ke aula, sudah makin panik, ada yang padamin api," ujar Angeline (40), tante Petra Eka Suhendar (25).
Beberapa penghuni Blok C2 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang mencoba memadamkan api.
Namun, naas menimpa para narapidana di Blok C2. Mereka akhirnya tewas akibat musibah kebakaran tersebut.
Sekelumit cerita detik-detik kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang coba dikisahkan kembali oleh Angeline. Ia mendapatkan sepotong kesaksian dari teman satu sel Petra, korban tewas akibat kebakaran.
"Di situ kemarin kita dapat informasi dari penghuni lapas yang selamat, yang satu sel dengan Petra, teman makan satu piringnya. Memang lebih tua orang itu. Satu sel. Dia cerita kronologinya seperti apa," kata Angeline saat ditemui di rumah duka beberapa waktu lalu.
Baca juga: Identifikasi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Diakhiri meski Proses untuk 2 Jenazah Belum Rampung
Rabu (8/9/2021), saksi dari pihak Angeline dan Petra saat itu berada di dalam satu aula. Aula yang dimaksud adalah ruangan yang diisi cukup sesak oleh para narapidana.
Api muncul sekitar 20 meter dari aula, tepat di sisi kanan. Api perlahan merambat ke sebelah kiri aula.
"Api jalan merambat menuju aula," kata Angeline. Kepanikan pun tak terhindarkan.
Berdasarkan informasi yang Angeline peroleh, sebagian penghuni kamar sel lain memanggil untuk masuk dan menyelamatkan diri ke tempat yang tak terbakar. Ada satu kamar sel di Blok C2 yang terbuka.
Baca juga: Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Asal Portugal Akan Dipulangkan ke Negaranya
Di ruangan yang sesak itu, para narapidana berupaya memadamkan api. Tak terkecuali Petra.
Angeline menyebutkan, Petra yang dikenal berjiwa sosial tinggi justru ikut membantu memadamkan api.
"Jadi yang di dalam kamar nggak mau buang risiko mereka buang semua peralatan yang mudah terbakar, seperti kasur-kasur mereka buang keluar,"kata Angeline.
Entah apa yang menyebabkan api semakin membesar. Namun, Angeline sempat menceritakan bahwa ada narapidana yang mengeluarkan barang-barang yang mudah terbakar.
"Entah lah itu api menyambar dari mana, tergulung lah mereka (yang padamkan api) di tengah-tengah," kata Angeline.
Ia pun juga heranm teman Petra sekaligus informan yang memberikan potongan kronologi itu bisa selamat. Padahal saat itu, Petra dan temannya berada di dalam satu ruangan.