Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Sebut Pria yang Gantung Diri Saat 'Live' di Tiktok Diduga Dibunuh, Polisi: Belum Mengarah ke Sana

Kompas.com - 19/09/2021, 16:47 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengatakan, belum ada indikasi pembunuhan dalam kasus gantung diri yang dilakukan pria berinisial SS (29) di Rumah Susun (Rusun) Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Ada enam orang yang kami mintai keterangan, belum ada mengarah ke sana (kasus pembunuhan)," kata Kapolsek Jatinegara, Komisaris Yusuf Suhadma, saat dihubungi, Minggu (19/9/2021).

Dari keenam saksi, lima di antaranya adalah teman SS.

Baca juga: Pengacara Duga Pria yang Gantung Diri Saat Live di Tiktok Korban Pembunuhan Berencana

"Satu lagu ibu-ibu yang sebelahan kamar dia (korban)," ujar Yusuf.

Yusuf mengatakan, sah-sah saja pihak kuasa hukum korban mengatakan bahwa itu kasus pembunuhan.

"Kalau pengacara boleh-boleh aja kan pengacara membela orang ya. Polisi kan memeriksa saksi-saksi, belum ada mengarah ke pembunuhan," kata Yusuf.

Yusuf juga menanggapi pernyataan kuasa hukum keluarga korban yang menyebutkan bahwa akun Tiktok serta daftar panggilan, daftar kontak, serta arsip arsip chat di telepon genggam korban dihapurs sebelum diamankan pihak kepolisian.

 

"Polisi begitu menemukan handphone masih mati, kami isi daya. Pas menghidupkan hp itu, ada yang bilang, 'Pak, ada yang hapus'. Kami mah nggak tahu," ujar Yusuf.

Kuasa hukum keluarga korban telah menyatakan bahwa ada kejanggalan dalam kasus gantung diri SS pada 2 September 2021 itu.

Dosma Sijabat sebagai kuasa hukum keluarga korban menyebutkan, kaki SS sempat ditarik oleh seseorang saat live di Tiktok.

"Adanya penggalan video yang sempat terekam di Tiktok dan disiarkan secara langsung, terlihat kaki mendiang ditarik oleh seseorang," kata Dosma dalam keterangannya, hari Minggu ini.

Dosma juga menyebutkan bahwa akun Tiktok serta daftar panggilan, daftar kontak, serta arsip arsip chat di telepon genggam korban dihapurs sebelum diamankan pihak kepolisian. Tidak hanya itu, menurut Dosma, para saksi yang hadir dalam live di Tiktok menjelaskan ada beberapa orang di dalam kamar mendiang memberikan minuman keras dicampur pil.

"Padahal mendiang tidak pernah merokok dan minum minuman keras," kata Dosma.

Dosma menduga, SS merupakan korban pembunuhan berencana.

"Dugaan saya secara hukum dan saksi-saksi serta beberapa petunjuk bahwa mendiang meninggal bukan karena bunuh diri tetapi pembunuhan berencana," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com