Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Situ Jadi Perumahan, Pemkot Depok Berupaya Amankan Sisanya agar Tidak Diserobot

Kompas.com - 24/09/2021, 05:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk mengamankan situ-situ yang kini tersisa di Depok.

Sebab, dari 40 situ yang semula ada di Depok, kata Imam, kini tersisa 23 situ saja. Sebanyak 17 situ lain telah menjelma lahan terbangun saat ini.

"Sekarang pekerjaan pemerintah adalah mengamankan aset situ dengan cara sertifikasi, dengan cara pembangunan turap, supaya tidak terjadi penyerobotan," sebut Imam kepada Kompas.com di bilangan Kukusan, Kamis (23/9/2021).

Imam meluruskan, sejak Kota Depok terbentuk pada 1999, jumlah situ yang ada di wilayah tersebut memang tak lagi berjumlah 40 situ.

Baca juga: Pemkot: Belasan Situ Berubah Jadi Perumahan Saat Depok Masih Bagian Kabupaten Bogor

Situ-situ yang hilang dan menjadi kawasan perumahan, lanjut politikus PKS tersebut, terjadi ketika Depok masih berada di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Bogor.

"(Perumahan di bekas situ) punya izin, jadi nggak bisa ditindak juga karena itu bangunan resmi sejak pemerintahan Kabupaten Bogor," kata dia.

Selain itu, Pemerintah Kota Depok mengaku sedang merevitalisasi 23 situ yang tersisa si Depok.

Revitalisasi yang dimaksud seperti menjadikan situ sebagai destinasi wisata, seperti yang baru-baru ini dilakukan di Situ Tujuh Muara, Bojongsari. Di tepian situ, jogging track juga akan dibangun.

Baca juga: 17 Situ di Depok Hilang Jadi Perumahan, Wawalkot: Jangan Salahkan Kami Kalau di Sana Banjir

"Kita akan menjadikan situ sebagai tempat destinasi. Bagi warga yang ingin datang ke Situ Tujuh Muara, itu udah keren banget. Anak anak milenial yang nggak tau getek bisa naik getek di situ, di tengah-tengahnya ada pulau kecil yang kita bisa selfie-selfie betapa indahnya Situ Tujuh Muara itu" jelas Imam.

"Termasuk di dalamnya nanti ada wisata budaya termasuk seni pencak silat, palang pintu, ada kulinernya, ada UMKM-nya. Di Sawangan kan terkenal dengan ikan hias dan tanaman hias, itu akan kita kumpulkan jadi satu menjadi pusat wisata," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com