JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Pecinan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, akan ditata menjadi kawasan wisata sejarah.
"Jadi kalau kawasan Pecinan itu akan dikembalikan sesuai dengan kawasan dulu. Artinya, ini menjadi kawasan sejarah. Konsepnya adalah konsep kembali ke zaman dulu," kata Kabag Ekonomi Pemerintah Kota Jakarta Barat Iqbal Idham Ramid, Senin (27/9/2021).
"Dan juga jadi tempat destinasi wisata juga, wisata sejarah," lanjutnya.
Baca juga: Demo Memanas Lagi, Massa Mahasiswa Merangsek Dekati Gedung KPK, Polisi Buat Barikade
Iqbal menerangkan, nantinya trotoar di kawasan Pecinan akan direvitalisasi agar membuat pejalan kaki nyaman.
"Termasuk juga para pedagangnya juga nanti akan kami tempatkan di tempat-tempat (khusus), artinya kami enggak menghilangkan bisnis di sana, termasuk juga PKL-PKL (pedagang kaki lima) di sana," lanjut Iqbal.
Menurut Iqbal, konsep penataan telah 80 persen selesai. Apabila berlangsung lancar, penataan akan dilaksanakan pada 2022.
Selain kawasan Pecinan, Pemerintah Kota Jakarta Barat juga berencana menata empat kawasan lain, yakni Sentra Primer Barat, Kembangan; Taman Sentra Flora dan Fauna Semanan, Kalideres; Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH) Slipi, Palmerah; dan Kota Tua, Taman Sari.
Baca juga: Dinilai Susupkan Agenda Interpelasi Formula E, Ketua DPRD DKI Diancam Dilaporkan ke Badan Kehormatan
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Barat Imron menyatakan, penataan kawasan tersebut mulanya ditargetkan dilakukan pada 2020.
"Tetapi terkendala dengan dana karena kena refocusing anggaran (untuk penanganan Covid-19). Sementara, penataan yang baru jalan itu yang di Sentra Primer Barat," kata Imron saat ditemui, Rabu (22/9/2021).
Penataan di Sentra Primer Barat, kata Imron, salah satunya dilakukan dengan pembangunan fasilitas umum baru.
"Ada pembangunan IPAL (instalasi pengelolaan air limbah), pemasangan lampu, trotoar, penataan kaki lima juga nantinya," jelas Imron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.