Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keributan di Hankam Cibubur, Polisi Sebut 4 Korban Terluka akibat Disabet Senjata Tajam

Kompas.com - 27/09/2021, 17:57 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan, ada empat korban yang mengalami luka akibat sabetan senjata tajam (sajam) pihak penyerang dalam keributan di Kompleks Hankam Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur.

"Empat orang menjadi korban. Korban mengalami luka akibat senjata tajam, ada yang di tangan, perut, hingga kening," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Jakarta Timur Komisaris Indra Tarigan, Senin (27/9/2021).

Jajaran Reskrim Polres Jakarta Timur telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"(Kejadian) pada Sabtu (25/9/2021), pukul 23.45 WIB. Kami kumpulkan saksi-saksi dan mencari CCTV di lokasi," ujar Indra.

Baca juga: Video Viral Penusukan di Hankam Cibubur, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sebuah video viral di media sosial menyebutkan bahwa terjadi penusukan di Kompleks Hankam Cibubur.

"Kronologi : anak komplek sedang nongkrong lalu tiba-tiba 12 motor datang dan bertanya namun rada ngegas (seperti cari orang) dan terjadilah adu mulut sampai pada akhirnya terjadi penusukan terhadap anak hankam," tulis pemilik akun Instagram @kabarcibubur24jam.

Kasus ini masih diselidiki Jajaran Reskrim Polres Jakarta Timur.

Indra menyebutkan, korban juga belum datang ke Mapolres Jakarta Timur untuk memberikan keterangan.

"Kami menunggu korban ini. Korbannya dulu, setelah itu baru dari saksi," ujar Indra.

Baca juga: Demo di Gedung KPK, BEM SI Sebut Polisi Represif hingga Jokowi Lepas Tanggung Jawab

Indra belum bisa memberikan keterangan kasus ini merupakan tawuran geng motor atau bukan.

"Belum, belum. Nanti ya, nanti ya," kata Indra.

Sementara itu, warga setempat bernama Ardhi (37) mengatakan bahwa ada sekitar 20 orang yang diduga anggota geng motor menyerang enam pemuda saat menongkrong pada Minggu pukul 00.30 WIB.

"Awalnya kelompok geng motor ini datang nyari orang, nyari anggota ormas sama orang mana gitu bilangnya. Pas dikasih tahu enggak ada, tiba-tiba pelaku nyerang," kata Ardhi, seperti dilaporkan Tribun Jakarta.

Baca juga: Dinilai Susupkan Agenda Interpelasi Formula E, Ketua DPRD DKI Diancam Dilaporkan ke Badan Kehormatan

Akibat serangan tersebut, kata Ardhi, empat pemuda warga setempat mengalami luka terkena sabetan senjata tajam dan batang bambu.

Satu korban mengalami luka di bagian kepala, satu mengalami luka di bagian dada, satu mengalami luka di bagian lengan, dan satu korban lainnya mengalami luka di bagian perut.

"Korbannya itu empat, darahnya lumayan banyak, tapi sepengetahuan saya enggak sampai dirawat inap di rumah sakit. Habis melakukan penyerangan itu pelaku kabur, enggak tahu pelaku orang mana," ujar Ardhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com