Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Kawasan Stasiun Tebet: Dulu Kumuh, Sekarang Lebih Nyaman

Kompas.com - 28/09/2021, 17:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah baru Stasiun Tebet diapresiasi para pengguna transportasi. Tampilan baru stasiun di Jakarta Selatan itu dinilai lebih nyaman dan aman.

“Kalau menurut aku makin ke sini makin bagus. Enggak kumuh kayak dulu. Dulu banyak gerobak-gerobak. Sekarang khusus ada tempat jualanan jadi enak, bersih, nyaman dan higienes,” ujar seorang mahasiswa bernama Nifa (22), saat ditemui wartawan di Stasiun Tebet, Selasa (28/9/2021) sore.

Nifa menyebutkan, integrasi transportasi di Stasiun Tebet kini juga semakin nyaman. Tersedianya titik khusus untuk ojek online dan Transjakarta memudahkan dirinya untuk mengakses transportasi umum.

Baca juga: Besok, Integrasi Transportasi di Stasiun Tebet dan Palmerah Diresmikan

“Kalau menurut aku bagus ya. Karena dua-duanya, Transjakarta dan ojek online aku gunakan buat bepergian. Sekarang lebih gampang buat akses bepergian,” tambah Nifa.

Seorang mahasiswa lainnya, Mutiara (21), menyebut Stasiun Tebet kini lebih keren. Perubahan di Stasiun Tebet ia sangat rasakan.

“Sekarang udah bagus karena dulu kaya kurang enak. Sekarang lebih menarik. Desainnya lebih menarik,” ujar Mutiara saat ditemui di Stasiun Tebet.

Baca juga: Penataan Stasiun Tebet, Pengguna KRL Merasa Lebih Praktis

Ia pun kini lebih merasa aman di Stasiun Tebet. Dulu, Mutiara kerap merasa tak aman saat berada di Stasiun Tebet.

“Kalau aku rasa lebih aman ya. Kalau sekarang fasilitas lebih beda. Suasana hati lebih beda. Klo dulu mungkin ketemu orang baru bisa curiga,” kata Mutiara.

Penataan kawasan Stasiun Tebet rencananya akan diresmikan pada Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Penataan Stasiun Tebet, PKL Akan Direlokasi

VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan, pihaknya mendukung integrasi transportasi di Jabodetabek untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses transportasi umum.

Menurut dia, konektivitas antarmoda yang baik diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum.

"Penataan kawasan stasiun ini akan meningkatkan aksesibilitas para pengguna KRL saat akan menuju atau tiba di stasiun,” kata Joni dalam keterangan resminya, dikutip pada Selasa (28/9/2021).

“Karena setelah ditata, kawasan stasiun menjadi lebih teratur dan dilengkapi integrasi antarmoda yang baik," sambung Joni.

Penumpang KRL akan lebih mudah untuk melanjutkan perjalanannya menggunakan transportasi umum lainnya.

Pasalnya, stasiun-stasiun tersebut terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti bus Transjakarta, mikrotrans, bajaj, atau ojek online.

Seluruhnya telah ditata dengan baik di kawasan stasiun.

Selain itu, hadirnya berbagai fasilitas penunjang serta wayfinding yang baik, akan membuat para pengguna KRL menjadi lebih nyaman saat berada di kawasan stasiun.

Pedagang di kawasan Stasiun Tebet pun ditata dengan diberikan tempat untuk berjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com