Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bekasi Akan Skrining Acak Siswa yang Mengikuti PTM Terbatas

Kompas.com - 29/09/2021, 18:47 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan melaksanakan pemeriksaan secara acak di sejumlah sekolah sebagai antisipasi terjadinya klaster Covid-19 menyusul berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Upaya skrining akan dilakukan setelah ditemukanya seorang siswa SMA swasta di Kabupaten Bekasi yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan. pihaknya bakal melakukan pemeriksaan acak (random sampling) kepada siswa-siswa di sejumlah sekolah.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Klaster Sekolah Menunjukkan Data Sebaran Covid-19 Mesti Dievaluasi

"Yang terkonfirmasi dari PTMT ini, rencananya akan kami buat sampling secara random di beberapa sekolah untuk bagaimana kita mengantisipasi agar tidak terjadi kasus yang muncul di sekolah saat PTMT," ujar Alamsyah, melansir Tribun Bekasi, Rabu (29/9/2021).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti menyampaikan, siswa tersebut tertular virus corona di lingkungan keluarga, bukan karena mengikuti PTM terbatas.

"Siswa yang terkonfirmasi positif ada satu orang anak sekolah ya, tapi karena keluarganya," ujar Enny.

Baca juga: Pemprov DKI Surati Kemendikbud Minta Penjelasan Data Klaster Sekolah Tatap Muka

Setelah mengetahui seorang siswa positif Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi langsung melakukan tracing kepada siswa lainnya yang sekelas dengan pasien guna mencegah penularan Covid-19 saat PTM.

Setelah dilakukan tracing, kata Enny, tak ada satu pun teman-teman siswa itu yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Karena itu, Enny menyangkal terjadi klaster penularan Covid-19 di sekolah yang terletak di kawasan Cikarang Pusat.

Baca juga: Bukan Klaster Sekolah, Ini Penjelasan Dinkes DKI soal 2 Siswa SDN 03 Klender Positif Covid-19

"Disebut klaster sebenarnya kalau sudah terjadi transfusi terus nyebarin ke yang lain, tapi yang ini saya belum dengar. Ketika ada informasi konfirmasi positif, kemudian (teman) kelasnya sudah diperiksa, negatif semua, anak satu ini ternyata (tertular) di rumahnya, dari bapaknya," ujarnya.

Lebih lanjut Enny menyampaikan, orangtua beserta siswa yang terpapar Covid-19 itu kemudian dibawa ke tempat isolasi terpusat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sementara itu, proses testing, tracing, dan treatment atau 3T masih terus dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi untuk mendeteksi adanya temuan kasus baru.

Artikel ini sudah tayang di Tribun Bekasi dengan judul "Pemkab Bekasi Bakal Lakukan Pemeriksaan Acak Siswa Antisipasi Klaster Covid-19 di Sekolah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com