Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VII DPR RI Minta Wisata Malam Glow di Kebun Raya Bogor Tak Ganggu Habitat dan Ekosistem

Kompas.com - 01/10/2021, 07:13 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Eddy Soeparno mengingatkan agar konsep wisata malam dengan cahaya lampu di Kebun Raya Bogor jangan sampai merusak habitat dan ekosistem yang selama ini dilindungi.

"Penting untuk selalu diingat bahwa konsep wisata malam ini jangan sampai mengorbankan ekosistem dan habitat di Kebun Raya Bogor. Bagaimanapun, prioritas Kebun Raya Bogor adalah untuk konservasi dan penelitian ilmu pengetahuan," ucap Eddy, Kamis (30/9/2021).

Eddy mengatakan, pentingnya kesepahaman bersama untuk menjaga fungsi utama Kebun Raya, yaitu sebagai pusat konservasi, penelitian, dan pendidikan.

Baca juga: Bima Arya Minta Wisata Malam Glow di Kebun Raya Bogor Dikaji Libatkan Pakar

Untuk itu, sambung Eddy, dirinya meminta rencana pembukaan wisata malam di Kebun Raya Bogor agar dilakukan evaluasi terlebih dahulu yang melibatkan para pakar konservasi dan ahli lainnya.

"Semoga dengan masukan dari berbagai pakar ini Kebun Raya Bogor tetap terjaga dan di sisi lain jika ada keinginan untuk menghadirkan konsep wisata tetap ramah lingkungan," sebut Sekjen PAN itu.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta agar atraksi wisata malam dengan menggunakan cahaya lampu atau Glow yang ada di Kebun Raya Bogor untuk dilakukan kajian lebih mendalam menyusul adanya surat terbuka dari lima mantan kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang keberatan dengan rencana pengoperasian wisata malam tersebut.

Baca juga: Bima Arya Minta Glow Kebun Raya Bogor Dikaji Pakar, Ini Tanggapan Pengelola

Bima mengungkapkan, kajian mendalam tentang atraksi Glow itu perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak yang akan ditimbulkan karena dikhawatirkan dapat menganggu habibat dan ekosistem tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bogor.

”Saya minta agar konsep Glow ini dikaji dengan melibatkan para pakar. Ada dari IPB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memberikan jawaban terkait kekhawatiran publik," kata Bima.

Bima memastikan, sebelum ada hasil kajian dari para pakar yang dilibatkan maka wisata Glow di Kebun Raya Bogor belum bisa beroperasi.

Baca juga: 6 Aktivitas di GLOW Kebun Raya Bogor, Belajar Sejarah dan Tumbuhan

Bima juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor untuk berkoordinasi dengan IPB dan BRIN.

"Karena semua harus punya datanya dan landasanya. Berapa spesies di kebun raya. Kalau malam seperti apa komunitasnya dan sejauh mana aktivitas itu bisa mengganggu itu semua harus lakukan kajian," sebut Bima.

"Apapun hasilnya, nanti kami komunikasikan lagi dengan pengelola Kebun Raya Bogor. Kami ingin memastikan semuanya berjalan sesuai karakter Kota Bogor dan potensi yang ada di KRB,” pungkas Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com